Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Kwitang, Nama Tuan Tanah dan Gudangnya Jago Silat

Kompas.com - 15/10/2020, 10:47 WIB
Rosiana Haryanti,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, disorot publik setelah bentrokan terjadi saat demo UU Cipta Kerja, Selasa (13/10/2020).

Massa perusuh sempat membakar barang di tengah jalan dan merangksek masuk ke permukiman.

Polisi kemudian membubarkan kerumunan dengan berkali-kali menembakkan gas air mata.

Kwitang sejak lama dikenal sebagai salah satu tempat ahli pencak silat. Namanya berasal dari seorang pengembara asal China yang datang ke Batavia pada abad ke-17 bernama Kwee Tang Kiam, sumber lain menyebutkan Kwik Tang Kiam.

Baca juga: Pemukiman di Kwitang Jadi Sasaran Tembak Gas Air Mata, Ini Penjelasan Polisi dan Lurah

Pemberitaan Kompas.com, 11 September 2012, menyebutkan, Kwee Tang Kiam adalah seorang pedagang obat sekaligus ahli bela diri kuntao.

Kehebatan ilmu silat Kwee Tang Kiam diakui masyarakat saat itu.

Dia juga mengajarkan jurus-jurus ampuh yang memadukan unsur tenaga, kekuatan fisik, dan kecepatan.

Tak hanya itu, Kwee Tang Kiam juga pandai berdagang. Karena usahanya, hampir semua tanah yang berada di lingkungan tempat tinggalnya merupakan miliknya.

Oleh sebab itu, nama kampung tempatnya tinggal disebut Kwitang oleh orang-orang Betawi kala itu.

Namun, kejayaan Kwee Tang Kiam mulai memudar setelah tanah miliknya sedikit demi sedikit dijual oleh anaknya yang gemar berjudi.

Tanah itu dijual kepada orang-orang keturunan Arab yang banyak bermukim di daerah itu.

Komunitas Arab ini kemudian mendirikan masjid Kwitang yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada 1963.

Baca juga: Warga Kwitang Berharap Ada Bantuan Keamanan Jika Terjadi Demo Lagi

Masjid ini menjadi besar karena kepemimpinan Habib Kwitang. Seiring dengan berjalannya waktu, wilayah ini dikenal menjadi tempat bermukim para habib.

Ilmu silat Kwitang

Kehebatan ilmu silat Kwitang pernah disegani dan diakui masyarakat kala itu. Saking terkenalnya, dalam novel berjudul Nyai Dasima (1896), dikisahkan Nyai Dasima dibunuh oleh seorang jago silat asal Kwitang.

Di tempat ini juga berdiri perguruan Silat Mustika Kwitang yang melahirkan atlet-atlet berbakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com