JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah "pabrik" madu palsu di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, digerebek aparat Polda Banten pada Rabu (4/11/2020) pekan lalu.
Di tempat tersebut, TM (35) meracik satu ton madu palsu tiap harinya untuk dipasok ke Banten.
Pabrik itu berlokasi di Jalan SMA 101 Joglo, Kembangan, Jakarta Barat."Seorang warga yang tinggal di sekitar tempat itu menyatakan tak tahu tentang keberadaan tempat pengolahan madu palsu tersebut.
Baca juga: 5 Fakta Baru Madu Palsu Khas Banten, Ternyata Diotaki oleh Penjual Mi Ayam
Di dalam rumah kontrakan yang disulap menjadi pabrik tersebut, puluhan drum berisikan campuran madu palsu disusun. Bau menyengat keluar dari cairan madu palsu itu.
Banyak lalat mati mengambang di atas cairan madu palsu tersebut.
Di bagian belakang kontrakan, terdapat satu ruangan khusus yang digunakan TM untuk memasak cairan madu palsu.
Lantai tempat itu pabrik lengket dan kotor, dampak tumpahan cairan campuran madu palsu.
"Bisa dilihat di sini tidak steril sama sekali," kata Kasubdit Indag 1 Direktorar Reserse dan Kriminal Khusus Polda Banten, Doffie Fahlevi.
Doffie menjelaskan, dalam satu kali produksi, TM menghasilkan omzet sebesar Rp 600 juta.
"Apabila usaha dijalankan selama 1 tahun maka omset penjualan madu palsu tersebut dapat menghasilkan lebih dari Rp 8 miliar," ujar Doffie.
Untuk memasarkan madu, TM dibantu dua orang rekannya yang telah diringkus polisi di Banten.
Untuk memproduksi madu palsu itu, TM menggunakan glukosa, fruktosa, dan molase.
"Molase tersebut merupakan salah satu campuran pakan ternak sehingga berbahaya buat dikonsumsi," ujar Doffie.
Tak heran, konsumen madu palsu tersebut menderita muntah-muntah.
Awalnya, TM akan memasak glukosa dan fruktosa agar mudah tercampur.
Baca juga: Tipu-tipu Madu Palsu...
Untuk menghasilkan warna dan kekentalan seperti layaknya madu, TM akan mencampurkan molase.
Campuran tersebut dikemas ke dalam botol sehingga menyerupai madu asli.
"Mulai jualan saat pandemi karena madu bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh," ujar Doffie.
Tersangka memproduksi madu palsu setelah mengetahui caranya dari lingkungan sekitar.
TM dan dua rekannya kini terancam hukuman lima tahun penjara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.