JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pemimpin Ibu Kota, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saling melontarkan pernyataan pembelaan atas acara pemimpin FPI Rizieq Shihab yang mengundang kerumunan.
Anies mengeklaim, Pemprov DKI sudah mengingatkan Rizieq untuk menerapkan protokol kesehatan dengan mengirimkan surat mengenai aturan penyelenggaraan acara selama pandemi Covid-19.
Berita pembelaan dari Anies dan Ariza menjadi berita yang paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com sepanjang Selasa kemarin.
Berita lainnya yang populer adalah permintaan Ariza agar tak ada lagi kegiatan berkerumun di Jakarta hingga Anies yang memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.
Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang Selasa kemarin:
Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah disorot publik karena dinilai membiarkan pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menggelar acara yang mengundang kerumunan.
Di tengah hujan kritik atas penyelenggaraan acara berkerumun tersebut, Anies mengklaim Pemprov DKI sudah mengingatkan Rizieq untuk menerapkan protokol kesehatan apabila mengadakan acara pernikahan di tengah pandemi Covid-19.
Anies mengaku sudah mengirimkan surat mengenai aturan penyelenggaraan acara kepada Rizieq Shihab sebagai penyelenggara pernikahan dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan.
Baca selengkapnya di sini.
Kerumunan massa yang terjadi setelah pulangnya pemimpin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI) masih menjadi sorotan. Pasalnya, Jakarta saat ini masih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
Bahkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terlihat turut serta dalam salah satu acara yang menimbulkan kerumunan.
Akan tetapi, selang tiga hari kemudian, Ariza meminta agar tidak ada lagi kerumunan di Jakarta, termasuk untuk kegiatan keagamaan.
Baca selengkapnya di sini.
Penyelenggaraan acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada Sabtu (14/11/2020) berbuntut panjang.
Akibat dari acara ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.