Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Fakta Seputar Lurah Petamburan Positif Covid-19

Kompas.com - 19/11/2020, 08:20 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Petamburan Setiyanto positif Covid-19. Hal ini diketahui tak lama usai dilangsungkannya acara yang menimbulkan kerumunan di kediaman pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di kawasan Petamburan.

Meski demikian, kondisi kesehatan Lurah Petamburan saat ini disebut tak ada kaitannya dengan kerumunan massa Rizieq.

Berikut rangkuman sejumlah fakta terkait Lurah Petamburan positif Covid-19:

1. Hasil pemeriksaan Polda

Kondisi kesehatan Setiyanto ini diketahui setelah ia dipanggil oleh Polda Metro Jaya. Polda memanggil Setiyanto untuk diklarifikasi terkait kerumunan massa di acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putri Rizieq Shihab di Petamburan.

Namun, sesuai standar, maka setiap orang yang dipanggil Polda harus menjalani rapid test.

Baca juga: Dites Swab Antigen Saat Penuhi Panggilan Polda Metro, Lurah Petamburan Reaktif Covid-19

Setiyanto pun dinyatakan reaktif Covid-19 berdasarkan hasil tes cepat swab antigen. Dari 15 orang yang dipanggil polisi terkait kerumunan Rizieq, hanya Setiyanto yang hasil tes cepatnya reaktif.

Setiyanto pun batal diperiksa dan langsung menjalani swab tes berbasis polymerase chain reaction (PCR) di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur.

"Hasil Swab PCR laboratorium Rumah Sakit Kramat Jati hari Rabu 18 November 2020, saudara Setiyanto dinyatakan positif Covid-19," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (19/11/2020).

Baca juga: Hasil Swab, Lurah Petamburan Setiyanto Positif Covid-19

2. Swab test massal

Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara pun langsung menginstruksikan adanya tes massal bagi para pegawai yang bekerja di Kelurahan Petamburan.

"Ia kita akan swab massal di kelurahan," kata Bayu di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Rabu (18/11/2020).

Sekretaris Lurah Petamburan Sunardi mengatakan, pihaknya sudah mendata pegawai yang dalam beberapa waktu terakhir melakukan kontak erat dengan lurah.

Baca juga: Lurah Petamburan Reaktif Covid-19, Kantor Ditutup 3 Hari, Pegawai Dites Massal

"Datanya sudah ada kita kumpulkan dan kita lagi koordinasikan dengan Puskemas Kecamatan Tanah Abang," ujarnya.

Camat Tanah Abang Yassin Pasaribu menyebut, setidaknya sudah ada 15 pegawai di lingkungan Kelurahan Petamburan menjalani swab test atau tes usap. Para pegawai yang menjalani tes usap itu adalah mereka yang melakukan kontak erat dengan Setiyanto dalam waktu dua pekan terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com