Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat soal Infrastruktur: Idris Pamer Penghargaan, Pradi Sindir Hanya Wacana...

Kompas.com - 22/11/2020, 16:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 1 dan 2, Pradi Supriatna dan Mohammad Idris terlibat dalam tanya jawab yang cukup intens dalam debat publik perdana, Minggu (22/11/2020).

Serangan demi serangan terjadi ketika sesi tanya jawab memasuki perbincangan seputar isu infrastruktur.

Pradi mengawali tanya-jawab dengan menyinggung rencana pembangunan 19 jalan baru yang sudah direncanakan sejak 2003 dalam rencana tata wilayah Kota Depok.

"Kenapa tidak diawali dengan infrastruktur dulu baru hal-hal yang lain?" tanya Pradi.

Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi Ungkap Usulannya soal Jalan Baru Dicoret Idris...

Idris pamer penghargaan

Selanjutnya, Idris menjawab dengan memamerkan aneka penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kota Depok dari berbagai pihak, utamanya dari pemerintah pusat.

Pamer penghargaan memang jadi gaya Idris selama debat berlangsung kali ini.

"Kota Depok telah meraih sebagai best of the best, top 10 Smart Sanitation Awards pada tahun 2018 dari Kementerian PUPR. Lalu Saba Wistara 2019, juga penyelenggaraan kota sehat tertinggi dan bergengsi dari Kementerian Kesehatan," ungkap Idris.

Lalu, Idris mengungkapkan sederet wacana pembangunan infrastuktur, termasuk pembangunan melalui program Rp 5 miliar per kelurahan.

"Pembangunan underpass pertama di Kota Depok di Jalan Dewi Sartika, pembebasan lahan dan pembangunan jalan tembus Margonda-Kukusan juga sudah kami buat DED-nya (detailed engineering design), dan dan penataan pedestrian Jalan Margonda tahun depan sudah kami buat, begitu pula Cinere Raya," tuturnya.

Pradi: Roadmap hanya disimpan saja...

Jawaban ini langsung disanggah oleh Pradi.

"Sangat saya sayangkan kalau roadmap atau perencanaan itu hanya disimpan saja. Kita kepingin yang realisasi terkait wacana tadi," ujarnya.

"Insya Allah kami di tahun ke-2 dan ke-3 akan kami buktikan bahwa ruas jalan baru atau pelebaran-pelebaran jalan baru itu pasti akan kami lakukan. Kami ingin smart city betul-betul terwujud dan dapat dirasakan oleh masyarakat," beber Pradi.

Sejurus kemudian, Idris ganti menyanggah Pradi.

Baca juga: Debat Pilkada Depok, Afifah Serang Idris-Imam tentang Tak Jelasnya Waktu Pengurusan Izin

"Sekali lagi, sekali lagi, ini bukan wacana tetapi sudah terbukti. Kita juga harus menghargai apresiasi penilaian dari pemerintah pusat terhadap kerja dari Pemerintah Kota Depok," kata Idris.

Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com