Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Peristiwa Terkait FPI, Bentrok dengan Polisi dan Perusakan Mobil Ketua PA 212

Kompas.com - 08/12/2020, 08:35 WIB
Ivany Atina Arbi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.COM – Front Pembela Islam (FPI) kembali menjadi perbincangan.

Kali ini karena sejumlah peristiwa yang terjadi kepada anggotanya. Salah satu kejadian bahkan menewaskan enam laskar khusus FPI.

Berikut rangkumannya.

Bentrok antara polisi dan laskar khusus FPI

Peristiwa bentrok antara anggota Polda Metro Jaya dan laskar khusus FPI terjadi pada Senin (7/12/2020) dini hari di ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.

Diduga laskar khusus FPI menyerang polisi yang hendak menyelidiki informasi soal pengerahan massa untuk mengawal pemeriksaan pemimpin FPI Rizieq Shihab.

Rizieq sedianya dipanggil Polda Metro Jaya yang kedua kali pada Senin kemarin untuk diperiksa sebagai saksi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat, 14 November 2020.

Kemudian, dalam melakukan penyelidikan, anggota kepolisian membuntuti kendaraan yang ditumpangi simpatisan Rizieq tersebut.

Baku tembak pun disebut sempat terjadi antara laskar khusus FPI dengan anggota Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polda Metro Punya Bukti Rekaman Percakapan Laskar FPI yang Ingin Menyerang Polisi

"Mereka (laskar khusus FPI) curiga, sama mencurigai, akhirnya mobil anggota kami dipepet dan mereka mengeluarkan tembakan, akhirnya dibalas oleh anggota kami di lapangan," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Senin.

Akibat kejadian tersebut, enam anggota laskar khusus FPI tewas ditembak polisi. Sementara itu, empat orang lainnya kabur dan masih diburu polisi.

Polisi pun menyita dua pucuk pistol dan pedang katana yang diduga digunakan untuk menyerang personel Polda Metro Jaya.

Mobil Ketua umum PA 212 dirusak

Sementara itu, sebelumnya pada Minggu (6/12/2020) dini hari, mobil milik Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif dirusak orang tak dikenal ketika diparkir di dekat rumahnya di Cimanggis, Depok.

Kronologi tersebut disampaikan secara lisan kepada anggota kepolisian, namun Slamet belum membuat laporan resmi terkait insiden tersebut, kata Kapolsek Cimanggis AKP Agus Choeron.

Agus mengaku sempat meminta akses langsung kamera CCTV yang terpasang di garasinya, namun Slamet hanya berkenan memperlihatkan rekaman layar kamera CCTV yang direkam menggunakan ponsel.

Baca juga: Mobil Ketum PA 212 Slamet Maarif Dirusak, Polisi Sebut Belum Ada Laporan Resmi

"Kami kan enggak bisa maksain itu (buka akses kamera CCTV), toh itu privasi beliaunya. Saya dikasih tahu oleh yang bersangkutan, telah terjadi perusakan terhadap mobilnya yang memang garasinya jauh dengan rumah tinggalnya, sekitar 10-15 meter," tutur Agus.

Agus berujar, dari rekaman itu, samar terlihat ada 3-4 orang yang masuk ke garasi.

Mereka tidak terpantau lebih detail karena kamera CCTV mengarah ke satu sisi mobil.

Akibat perusakan itu, kaca mobil Slamet dilaporkan pecah berbentuk dua lubang di sisi kiri, diduga akibat benda runcing.

Kemudian, sisi kiri belakang mobil bercat hitam itu juga disemprot piloks berwarna merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com