Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misa Natal di Katedral, Dibagi 2 Gelombang dan Disiarkan Langsung Stasiun Televisi

Kompas.com - 25/12/2020, 10:31 WIB
Tria Sutrisna,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gereja Katedral, Jakarta Pusat, menggelar ibadah Natal secara tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan ketat, Jumat (25/12/2020).

Pastor Kepala Paroki Katedral Jakarta Romo Hani Rudi Hartoko menjelaskan, Misa Natal secara langsung pada Jumat hari ini akan dibagi menjadi dua gelombang.

Ibadah tatap muka gelombang pertama akan berlangsung pada pukul 11.00 WIB, sementara yang kedua akan dimulai pada sore hari, yakni pukul 17.00 WIB.

Baca juga: Sebelum Masuk Gereja Immanuel, Jemaah Misa Natal Wajib Cuci Tangan dan Cek Suhu

Dalam pelaksanaanya, Gereja Katedral membatasi jumlah jemaat yang diperkenankan hadir dalam ibadah natal secara offline.

Hanya tersedia 309 kursi bagi jemaat yang akan melaksanakan ibadah Natal secara langsung atau 20 persen dari kapasitas normal Gereja Katedral.

"Sebanyak 200 kursi akan disiapkan di dalam gereja, sementara 109 kursi disediakan di sisi luar," ujar Hani, Rabu (23/12/2020) lalu.

Selain itu, lanjut Hani, pihaknya juga membatasi usia jemaat yang diperbolehkan hadir ke Gereja Katedral, yakni 18-59 tahun.

Sebanyak 309 orang yang diperbolehkan mengikuti ibadah tatap muka itu merupakan jemaat yang sebelumnya sudah melakukan pendafataran secara daring melalui situs Belarasa.id.

Baca juga: DKI Tutup Area Publik pada Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Daftarnya

Hani menambahkan, jemaat yang tidak mendapatkan kuota untuk ibadah tatap muka dapat mengikuti Misa Natal 2020 secara virtual.

Misa Natal secara virtual itu bisa diakses jemaat melalui kanal youtube Komsos Katedral Jakarta mulai pukul 09.00 WIB.

Sementara itu, Jemaat yang ingin melihat ibadah Misa Natal tatap muka gelombang pertama di Gereja Katedral dapat menyaksikannya melalui siaran langsung KompasTV pada pukul 11.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com