Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Kejiwaan Pelempar Bom Molotov ke Masjid di Cengkareng

Kompas.com - 27/12/2020, 20:46 WIB
Tria Sutrisna,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi merujuk pelempar bom molotov ke Masjid di Cengkareng, Jakarta Barat, ke psikiater untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, kasus pelemparan bom molotov tersebut saat ini ditangani oleh Polres Metro Jakarta Barat.

Polisi pun kini tengah berkoordinasi dengan psikolog untuk memeriksa lebih lanjut kondisi kejiwaan pelaku.

"Sekarang diambil oleh Polres yang bersangkutan sekarang ini kami rujuk dan diobservasi ke pskiater," ujar Yusri kepada wartawan, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Kronologi Pelemparan Bom Molotov di Masjid Kawasan Cengkareng Versi Warga

Kendati demikian, Yusri memastikan bahwa proses hukum terhadap pelaku atas kasus pelemparan bom molotov itu masih berlanjut, sambil menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan tersebut.

"Karena yang berhak mengatakan dia sakit jiwa atau bukan adalah dari ahlinya tentunya. Tapi kami, tetap kami proses sambil berjalan," kata Yusri.

Untuk diketahui, aksi pelemparan bom molotov ke Masjid Al Istiqomah, Cengkareng, Jakarta Barat, terjadi Sabtu (27/12/2020) malam.

Dalam rekaman CCTV terlihat bom molotov dilempar dari jalan menuju halaman masjid.

Baca juga: Rumah Ibadah di Cengkareng Dilempar Bom Molotov, Pengurus Pastikan Tak Ada Jemaah Luka

Sementara itu, pelaku berinisial D (56), warga Jatimulya, Kosambi, Kabupaten Tangerang berhasil diamankan warga dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Barat.

"Betul, diamankan. Pelaku langsung dibawa ke Polres Jakarta Barat," Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Arnold Simanjuntak saat konfirmasi, Minggu (27/12/2020) pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com