Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Pemprov DKI Terapkan KBM Blended Learning di Mata Orangtua, Setuju tapi...

Kompas.com - 03/01/2021, 15:22 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan, Pemprov DKI tengah menyiapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) dengan sistem blended learning atau sistem belajar gabungan antara tatap muka dengan daring.

"Kami sedang mempersiapkan panduan pembelajaran blended learning, pembelajaran yang diatur sebagian tatap muka, (dan) sebagian online. Ini kami coba persiapkan berbagai regulasi syarat dan fasilitasnya," ujar Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam KompasTV, Sabtu (2/1/2020).

Wacana tersebut rupanya disambut positif oleh sejumlah orangtua murid.

Baca juga: Curahan Hati Guru soal Belajar Daring, Sulit Jaga Integritas Murid dan Kondusifitas

Angel, warga Kalideres, Jakarta Barat, misalnya. Ibu dari seorang putra yang bersekolah di taman kanak-kanak (TK) itu menyetujui adanya rencana KBM blended learning tersebut.

"Saya sangat setuju tatap muka karena itu sangat efisien ya untuk pendidikan anak ke depan. Kalau virtual, penyerapan pembelajaran oleh anak paling saya rasa paling maksimal hanya 50 persen penyerapannya dan itu juga karena banyak dibantu orangtua juga," kata Angel saat dihubungi Kompas.com.

Akan tetapi, Angel menilai bahwa penerapan pembelajaran tatap muka lebih baik dilakukan ketika pandemi Covid-19 relatif sudah kondusif.

"Tapi, itu (tatap muka) hanya bisa dilakukan apabila situasi sudah mendukung, misalnya vaksin sudah efektif atau status pandemi sudah berakhir," ujar Angel.

"Jadi, saat ini saya sebagai orangtua memprioritaskan kesehatan anak dan tetap memilih sekolah offline untuk mencegah mereka bawa virus atau terinfeksi di luar sana," jelas Angel.

Di sisi lain, Shanty berpendapat hal senada. Ibu dari putra di bangku SMP dan putri di SD itu mendukung KBM blended learning.

Baca juga: Tunda Belajar Tatap Muka, Pemprov DKI Jakarta Siapkan KBM Blended Learning

"Setuju, tatap muka walau hanya beberapa kali dirasa lebih efektif dalam pengajaran di Indonesia yang mayoritas terbiasa dengan tatap muka bukan school from home," ucap Shanty, warga Joglo, Jakarta Barat, itu kepada Kompas.com.

"Virtual walau (dilakukan) setiap hari tetap kurang efektif karena ada beberapa anak yang belum bisa menerima sistem belajar virtual," lanjut Shanty.

Kendala belajar daring

Sebagai orangtua murid, Angel mengaku memantau setiap hari kegiatan belajar daring putranya, meski dirinya juga aktif sebagai karyawati.

"Saya memantau putra saya secara virtual di kantor, kecuali Sabtu karena saya di rumah," ungkap Angel.

Diakui Angel, putranya cukup kesulitan mengikuti belajar daring.

"Dia mendengarkan apa yang dibahas oleh guru, tapi tidak bisa konsentrasi penuh. Mungkin karena belajar di rumah ya jadi anak banyak distraksinya," ujar Angel.

Di sisi lain, Shanty yang juga selalu mendampingi kedua anaknya saat belajar juga mengalami beberapa kendala dalam belajar daring.

"Materi (dari guru) kurang tersampaikan dengan baik jadi anak-anak saya mengeluh kurang mengerti saat mengerjakan tugas," beber Shanty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com