Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Langkah Pemkot Jakpus Setelah Risma Temukan Sejumlah Gelandangan di Pusat Ibu Kota

Kompas.com - 08/01/2021, 10:19 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Pusat langsung bergerak melakukan penertiban terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berkeliaran di wilayah pusat Ibu Kota.

Penertiban digelar usai Menteri Sosial Tri Rismaharini menemukan sejumlah gelandangan yang berkeliaran di Jalan Sudirman-Thamrin.

Pada Selasa (5/1/2021) malam, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat menggelar razia terhadap PMKS di jalanan Ibu Kota. Razia ini digelar hanya berselang sehari setelah Risma menemukan sejumlah tunawisma yang berkeliaran di ring satu Ibu Kota.

29 PMKS terjaring

Kasie Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol PP Jakarta Pusat Gatra Pratama Putra mengatakan, razia ini digelar pada Selasa malam, mulai pukul 21.00 WIB.

Sebanyak 40 petugas satpol PP bersama 10 petugas suku dinas sosial diterjunkan. Sementara sarana prasarana yang diterjunkan mulai dari 3 unit mobil komando, 4 mobil patroli, 1 truk terbuka, 1 truk tertutup, 2 truk tertutup dinsos, dan 3 patroli motor.

Petugas menyusuri sejumlah lokasi di Menteng, mulai dari Jalan Hos Cokroaminoto, Jalan Cianjur, Jalan Kusuma Atmaja, hingga sekitar Taman Latuharhari.

Baca juga: Seorang PMKS yang Ditemui Risma di Jakarta Reaktif Covid-19

Petugas juga melakukan penyisiran di jalan protokol Sudirman-Thamrin, kolong flyover Bundaran Semanggi, hingga Shelter Busway Benhil.

"Hasil Kegiatan, 29 orang PMKS yang dijangkau," kata Gatra, Rabu (6/1/2021).

Gatra menyebut, 29 gelandangan itu terdiri dari 24 laki-laki dan 5 perempuan. Setelah diamankan petugas, mereka dibawa ke Gelanggang Olahraga Benhil untuk didata oleh petugas Sudin Sosial Jakarta Pusat.

"Selama kegiatan berjalan situasi kondusif," ujar Gatra.

Penertiban kawasan Istiqlal

Lalu pada Kamis (7/1/2021) kemarin, Pemkot Jakpus kembali melakukan penertiban terhadap para gelandangan atau PMKS yang berada di sekitar masjid Istiqlal, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada disana juga turut dibongkar oleh petugas.

Total ada 150 petugas gabungan yang diterjunkan dalam penertiban PKL dan PMKS ini. Petugas berasal dari TNI-Polri, Satpol PP, Dishub, kecamatan, kelurahan, serta Suku Dinas Sosial.

Ada 23 lapak PKL yang dibongkar dan dua PMKS yang terjaring.

Baca juga: PKL Samping Istiqlal Ditertibkan, Pemkot: Biar kayak Masjid Luar Negeri

Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi menyebut, penertiban PKL dan PMKS ini demi menjaga keindahan di kawasan masjid terbesar di Asia Tenggara itu. Apalagi, masjid itu baru saja selesai direhab dan akan diresmikan oleh Presiden Jokowi

"Hari ini ada peresmian rehab Istiqlal. Jadi Istiqlal sudah direhab tapi PKL masih ada. Atau banyak PMKS (penyandang masalah kemiskinan sosial). Ini kan enggak elok," kata Irwandi di sela penertiban, Kamis pagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com