Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencermati Situasi di Depok Saat Pasien Covid-19 Naik 279 Persen dalam 2 Bulan

Kompas.com - 12/01/2021, 06:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Tepat dua bulan sudah, terhitung sejak 11 November 2020, Kota Depok mengalami lonjakan demi lonjakan kasus Covid-19 yang mengubah situasi pandemi jadi sangat mencemaskan seperti saat ini.

Sebetulnya, patut digarisbawahi, fenomena ini bukan hanya terjadi di Depok, melainkan juga Jakarta, Botabek, dan secara nasional, ditengarai imbas libur panjang akhir Oktober 2020.

Saat ini, Depok, sebagaimana DKI Jakarta, terus mendaki menuju puncak pandemi yang tak terbayangkan dan jauh lebih tinggi dari puncak-puncak yang sudah pernah dicapai sebelumnya.

Baca juga: Indonesia Kembali Catat Rekor Kasus Harian, Epidemiolog Sebut Efek Libur Panjang Sudah Terasa

Menilik jumlah kasus aktif/pasiennya, pandemi Covid-19 di Depok sudah dua kali mencapai puncaknya.

Puncak pertama pandemi Covid-19 di Depok terjadi pada 26 Mei 2020 dengan 383 pasien.

Sesudahnya, jumlah pasien Covid-19 di Depok turun, melandai, sebelum kembali mencapai puncak kedua yang lebih tinggi pada 11 Oktober 2020, yakni 1.565 pasien.

Kala itu, selisih 1.182 pasien antara puncak pertama dan kedua yang berjarak lima bulan itu menciptakan kemiringan grafik kasus aktif Covid-19 yang tampak curam.

Usai puncak kedua pada 11 Oktober 2020, Depok perlahan “menikmati” berkurangnya jumlah pasien Covid-19 secara signifikan, sama seperti DKI Jakarta, kemungkinan berkelindan dengan kebijakan rem darurat yang diambil Ibu Kota selama periode September-Oktober.

Dari rentang 24 Oktober-11 November 2020, misalnya, hanya satu kali Depok mencatat kasus baru Covid-19 di atas 100, yaitu pada 5 November 2020 dengan 118 kasus.

Kemudian, pada 11 November 2020, jumlah pasien Covid-19 di Depok “tinggal” 1.022 orang.

Penurunan itu terjadi karena rendahnya temuan kasus baru Covid-19.

Sementara itu, lebih banyak warga yang sebelumnya terpapar Covid-19 mulai berangsur sembuh pada saat yang sama.

Baca juga: 3.874 Pasien Covid-19 di Depok Masih Isolasi dan Dirawat, Terbanyak sejak Pandemi

Tapi sekarang, semua tahu, situasi sudah berubah drastis.

Statistik berbicara, keadaan kali ini lebih gawat dan lebih cepat memburuk.

Pasca 11 November 2020, temuan kasus baru Covid-19 di Depok mulai konsisten tembus 100 atau bahkan lebih.

Bila dikalkulasi, hanya dalam dua bulan terakhir, ada tambahan 2.852 pasien Covid-19 di Depok.

Kenaikan setara 279 persen itu terjadi sejak awal lonjakan pada 11 November 2020 (1.022 pasien) hingga 11 Januari 2021 (3.874 pasien).

Tak ayal, kenaikan kasus secara mencengangkan pada periode lawas bahkan jadi tampak landai saat berhadapan dengan curamnya grafik saat ini.

Puncak pertama dan kedua pandemi di Depok terlihat begitu pendek dibandingkan tingginya jumlah pasien Covid-19 saat ini yang belum tampak tanda-tanda ujung puncaknya. 

Tiga puncak pandemi Covid-19 di Depok, Jawa Barat, berdasarkan grafik jumlah pasien/kasus aktif sejak pelaksanaan PSBB hingga 8 Januari 2021.KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN Tiga puncak pandemi Covid-19 di Depok, Jawa Barat, berdasarkan grafik jumlah pasien/kasus aktif sejak pelaksanaan PSBB hingga 8 Januari 2021.

Hujan lonjakan kasus di bulan Desember

Lonjakan demi lonjakan temuan kasus baru harian juga tercatat pada periode 11 November 2020-11 Januari 2021 ini.

Sebagai catatan, banyaknya kasus baru Covid-19 di Depok memang turut dipengaruhi oleh faktor pemeriksaan yang semakin masif.

Namun, tak seperti di Ibu Kota, sulit mengukur pengaruh itu karena minimnya transparansi jumlah tes PCR harian yang dilakukan di Depok.

Toh, fakta bahwa pandemi memang memburuk tetap dapat ditinjau dari total spesimen positif Covid-19 yang ditemukan dari sekian orang yang dites PCR (positivity rate/angka positif Covid-19).

Halaman:


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com