Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Depok Dinilai Patuh Pakai Masker di Jalan Raya, Giliran di Permukiman Malah Dilepas

Kompas.com - 19/01/2021, 12:50 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny memberikan pandangannya soal kepatuhan warga dalam menjalankan protokol kesehatan, berdasarkan razia atau patroli yang kerap dilakukan.

Menurut dia, warga cukup patuh untuk mencegah penularan Covid-19, terutama dengan mengenakan masker, ketika di jalan raya.

"Kalau di jalan raya ini tidak terlalu banyak. Di sini (jalan raya) tingkat kepatuhannya tinggi dan (warga) memakai masker," ujar Lienda kepada wartawan, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Warga Depok Disebut Paling Tak Patuh Jaga Jarak, Data Ridwan Kamil Dipertanyakan

Sayangnya, kepatuhan itu justru tak ditemui di perumahan atau perkampungan.

Padahal, justru di lingkungan-lingkungan seperti itulah interaksi antarwarga terjadi sehingga terdapat peluang penularan virus SARS-CoV-2.

"Dominan (pelanggaran protokol kesehatan) ada di perumahan, permukiman, perkampungan," kata Lienda.

"Di perkampungan mereka selalu beralasan, 'Saya cuma ke situ, saya cuma ke warung'," lanjutnya.

Baca juga: 4.284 Pasien Covid-19 Tersebar di Semua Kecamatan di Depok, Ini Rinciannya

Hal ini disayangkan karena terdapat indikasi bahwa warga mengenakan masker karena khawatir kena razia saja, bukan timbul dari kesadaran.

"Padahal yang harus didorong adalah tingkat kesadaran, bukan semata penegakan hukum. Akan percuma kalau masyarakat tidak teredukasi," kata Lienda.

"Sekarang memang fenomena warga juga sudah mulai abai. Kami akan lebih keras lagi untuk melaksanakan disiplin," tuturnya.

Baca juga: UPDATE: 4.284 Kasus Aktif di Depok, Terbanyak Selama Pandemi Covid-19

Hingga data diperbarui kemarin, pandemi Covid-19 di Depok masih gawat dengan 4.284 pasien yang tengah menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok menyatakan, per kemarin, 84 persen tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit sudah terisi, dan hanya tersisa 8 persen ruang ICU Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com