JAKARTA, KOMPAS.com - Prediksi fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang akan penuh sebenarnya sudah disampaikan sejak awal Januari 2021 lalu.
Tepatnya pada 6 Januari lalu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta Weningtyas menyampaikan prediksi tempat tidur Intensive Care Unit (ICU) khusus Covid-19 di Jakarta akan penuh Februari 2021.
"Bila tidak dilakukan intervensi maka di bulan Februari itu kami untuk ICU sudah penuh," kata Weningtyas saat itu.
Baca juga: Kisah Perjuangan Ibu dan Bayi Positif Covid-19 Masuk ICU, Sempat Telepon 60 RS di Jabodetabek
Prediksi tersebut kini mendekati kenyataan. Pemprov DKI Jakarta mengunggah tingkat keterpakaian tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU dengan data terakhir 17 Januari 2021.
Data tersebut menunjukan dari 7.827 tempat tidur isolasi di 101 Rumah Sakit rujukan Covid-19 di Jakarta, sudah terisi sebanyak 6.816 tempat tidur atau 87 persen dari kapasitas maksimal.
Sedangkan untuk Tempat Tidur ICU di jumlah RS rujukan yang sama sudah terisi 871 tempat tidur dari total 1.063 tempat tidur.
Jika dipersentasikan, maka tempat tidur ICU sudah terisi sebanyak 82 persen.
Penuh lebih cepat dari prediksi
Penjelasan Dinkes DKI Jakarta tentang kondisi fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 berbeda dengan temuan yang didapat oleh relawan LaporCovid-19.
Baca juga: Warga Depok Meninggal di Taksi Online Usai Ditolak 10 RS Covid-19, Bukti Pandemi Makin Gawat
Relawan LaporCovid-19 yang menjadi narasumber Kompas.com mengatakan, klaim ketersediaan tempat tidur ICU dan isolasi yang dikatakan DKI Jakarta tidak terbukti ada di lapangan.
Pasalnya, saat ini di lapangan tempat tidur ICU khususnya untuk pasien Covid-19 sudah tidak ada di Jakarta, alias penuh.
"Kenapa data BOR (bed occupancy ratio) DKI masih 80 persen sementara kenyataannya lebih dari 100 persen," kata relawan LaporCovid-19.
LaporCovid-19 juga meminta agar pemerintah bisa jujur dengan ketersediaan ICU pasien Covid-19 di Jakarta dan seluruh daerah lainnya.
Jika memang ada tempat tidur ICU yang dinyatakan masih tersedia, segera diinformasikan tempatnya berada dan kontak yang bisa dihubungi.
Keterbukaan informasi terkait BOR tersebut agar masyarakat tidak bingung harus ke mana ketika memiliki gejala berat saat terpapar Covid-19.