JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaku telah melakukan berbagai persiapan untuk mencegah penularan Covid-19 di lokasi pengungsian, seiring datangnya musim hujan yang berpotensi sebabkan banjir di Ibu Kota.
Di antara hal yang dipersiapkan adalah penyusunan tata letak tenda pengungsi sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus.
Berdasarkan catatan Harian Kompas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berencana memisahkan tenda pengungsi umum, tenda kelompok rentan (ibu hamil dan lansia), serta tenda suspek Covid-19.
Pengawasan ketat terhadap penerapan protokol kesehatan juga akan dilakukan.
Namun, pada kenyataannya, rencana tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Baca juga: Korban Banjir Jakarta Mengungsi di Masjid, Pimpinan DPRD Ingatkan Ancaman Klaster Covid-19 Baru
Hujan deras yang terjadi sepanjang Minggu (7/2/2021) menyebabkan sebagian wilayah Ibu Kota terendam banjir. Puncaknya terjadi pada Senin (8/2/2021) pagi.
Akibatnya, ribuan warga terpaksa harus meninggalkan kediaman mereka dan mengungsi ke posko yang telah disediakan. Bangunan seperti sekolah dan tempat ibadah biasanya digunakan sebagai posko pengungsian.
Berdasarkan pantauan Kompas di posko pengungsian di Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, kebanyakan warga tidak menerapkan protokol kesehatan yang diperlukan.
Lurah Kampung Melayu Setiawan menyebutkan, sulit untuk menerapkan protokol kesehatan karena warga masih diselimuti rasa panik karena banjir.
"Pengaturan protokol kesehatan hingga kini masih sulit dilakukan. Saya memahami kondisi orang-orang di sekitar lokasi yang mungkin masih panik dengan banjir," tutur Setiawan.
Baca juga: Banjir di Jaksel Senin Kemarin, 4 Kelurahan Terdampak
Ia mengatakan, setidaknya 506 warga Kampung Melayu mengungsi ke bangunan SDN 01/02 Kampung Melayu, kantor kelurahan, dan dua bangunan mushala.
Jumlah penghuni di setiap ruangan pengungsian mestinya dibatasi hanya sekitar 20 orang. Meski begitu, ada saja ruangan yang terisi hingga 40 orang.
Pantauan Kompas, sebagian besar pengungsi di Kampung Melayu tidak disiplin memakai masker.
Sekalipun masker terpakai, mereka cenderung menggunakan masker ke dagu. Beberapa bahkan tidak menggunakan masker sama sekali.
Anak-anak yang bermain di sekitar posko juga kerap tidak menggunakan masker.
Baca juga: Sempat Terjebak Banjir di Lantai 2 Rumahnya, Seorang Ibu di Bidara Cina Dievakuasi
Seorang pengungsi, Aci Bintiarta (67), mengatakan pelaksanaan protokol kesehatan belum menjadi prioritas baginya karena menyelamatkan diri dari banjir lebih penting.
”Saya takut keluarga terjebak di rumah saat genangan tinggi. Semua (anggota keluarga) saya bawa ke sini, enggak kepikiran bawa baju atau apa-apa, apalagi masker. Yang penting selamat dulu di posko pengungsian,” ucap Aci.
(Penulis: Aditya Diveranta/ Editor: Andy Riza Hidayat)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.id dengan judul "Protokol Kesehatan di Pengungsian Banjir Sulit Diterapkan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.