Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P Pertanyakan Janji Anies untuk Hentikan Reklamasi

Kompas.com - 17/02/2021, 18:51 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta kembali mempertanyakan janji Anies untuk menghentikan reklamasi di Teluk Jakarta. Pasalnya, pada praktiknya reklamasi masih berlanjut di Taman Impian Jaya Ancol. Luas lahan hasil reklamasi saat ini sekitar 20 hektar. 

Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono mengatakan, apakah perluasan lahan Ancol yang direncanakan seluas 120 hektare bukan reklamasi?

"Karena menurut pemahaman kami bahwa itu (penambahan luas Ancol) terjadi reklamasi. Artinya reklamasi tidak dihentikan," ujar Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Raperda Tata Ruang dan Zonasi Jakarta Akan Membahas Reklamasi Ancol

Gembong menilai, jika perluasan wilayah Ancol dengan mengurug laut tetap diteruskan, itu artinya Anies tidak menepati janjinya sendiri.

Menurut Gembong, sebelum Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Rancangan Tata Ruang Daerah dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ) dibahas, sebaiknya Anies dan legislatif lainnya harus sepakat soal bahasa apa yang digunakan untuk lahan tambahan Ancol tersebut.

"Kita akan samakan bahasa dulu, saya samakan frekuensi bahasa dengan bahasa Pak Anies, karena itu tadi contoh paling sederhana yang pulau (reklamasi atau perluasan wilayah)," ujar Gembong.

Soal perluasan wilayah Ancol pernah disinggung Anies Baswedan dalam video yang diunggah akun YouTube Pemprov DKI. Anies mengakui bahwa perluasan kawasan Ancol merupakan bentuk reklamasi.

"Soal Ancol ini lumpur hasil pengerukan sungai dan waduk itu memang menambah lahan bagi Ancol. Dan penambahan lahan itu istilah teknisnya adalah reklamasi," ucap Anies, 10 Juli 2020.

Namun Anies menyatakan perluasan lahan tersebut berbeda dengan proyek 17 pulau reklamasi di Teluk Jakarta.

"Beda sebabnya, beda maksudnya, beda caranya, beda pemanfaatannya, dengan kegiatan yang selama ini kita tentang reklamasi 17 pulau itu. Dan ini bukan bagian dari kegiatan reklamasi 17 pulau itu," kata Anies.

Dia menilai proyek reklamasi 17 pulai di Teluk Jakarta tidak sejalan dengan kepentingan umum, berbeda dengan reklamasi yang dilakukan Jakarta yang dinilai sebagai proyek yang melindungi warga Jakarta dari Banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com