Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Bersyukur Banjir Tidak Berdampak Aktivitas Ekonomi Jakarta

Kompas.com - 23/02/2021, 16:59 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengucapkan rasa syukur karena banjir yang melanda DKI Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) lalu, tidak berdampak pada aktivitas ekonomi Jakarta.

Dia mengatakan, semuanya bisa terjadi karena seluruh genangan dan banjir di Jakarta bisa teratasi pada Minggu (21/2/2021).

"Hari Minggu semua telah surut dan hari Senin pagi kegiatan pemerintahan, kegiatan ekonomi, alhamdulillah bisa berjalan tanpa ada gangguan apapun akibat hujan ekstrem itu," ujar Anies dalam video yang diunggah di akun instagram resmi Anies @aniesbaswedan, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Memuji Penanganan Banjir, Ketua RT di Rawa Buaya: Kekurangan Anies Tidak Punya Buzzer

Anies mengatakan, tuntasnya penanganan banjir dan genangan di Jakarta dalam waktu cepat tidak lain hasil kerja keras dari seluruh petugas Pemprov DKI Jakarta.

Ada 16.000 petugas yang diturunkan Pemprov DKI Jakarta untuk bekerja nonstop menguras genangan dan banjir yang terjadi di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Anies mengatakan, 16.000 petugas tersebut mengerahkan semua kekuatan untuk mengendalikan 644 pintu air, mengarahkan 1.013 pompa termasuk 228 truk pemadam kebakaran, dan 100 truk penyiraman tanaman untuk menguras banjir agar segera surut.

"Juga apresiasi kepada semua petugas bantuan pangan, bantuan kesehatan, dan bantuan sosial yang terjun langsung pada warga yang terdampak," ucap Anies.

Baca juga: Janji Kampanye Anies dalam Mengatasi Banjir Jakarta yang Minim Realisasi...

Anies juga mengucapkan terima kasih kepada TNI Polri yang terlibat langsung dalam membantu penanganan banjir Jakarta, termasuk membantu evakuasi warga yang kesulitan mencari tempat yang aman saat banjir.

"Terimakasih juga kepada PMI, kepada semua lembaga sosial, semua lembaga amil zakat, semua organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, organisasi keagamaan dan begitu banyak lagi relawan, pribadi, keluarga, dan organisasi yang turun tangan langsung memberikan bantuan, meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak oleh banjir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com