JAKARTA, KOMPAS.com - Teknik teknologi modifikasi cuaca untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) telah memasuki hari kelima pada hari ini, Kamis (25/2/2021).
Modifikasinya, yakni dengan menebar garam dari atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten.
Upaya ini merupakan kerja sama antara BPBD DKI Jakarta, BMKG, BPPT, dan didanai oleh BNPB, sedangkan pesawat dari TNI AU.
Baca juga: Cerita Pemerintah Hindia Belanda Habiskan Jutaan Gulden, tetapi Tak Bisa Atasi Banjir Jakarta
Hingga saat ini, sebanyak 16.400 kilogram (16,4 ton) garam telah ditebar demi memodifikasi cuaca di Jabodetabek.
"Hari ini 4.400 kilogram garam ditebar, jadi totalnya 16.400 kilogram hingga hari kelima," kata Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian kepada Kompas.com, Kamis.
Jon belum bisa memastikan hingga kapan program ini selesai.
Baca juga: Dari Bang Ali hingga Ahok, Cerita Para Mantan Gubernur DKI Tangani Banjir di Jakarta
"Sambil menunggu cuaca di lapangan. Jika potensi yang menyebabkan terjadinya banjir masih ada, kemungkinan kegiatan ini masih dilakukan. Yang menentukan prediksi dari BMKG. Hingga saat ini belum ada arahan untuk setop," tutur Jon.
Jon mengatakan, tujuan modifikasi cuaca ini adalah untuk meniminalisasi curah hujan.
"Sehingga potensi curah hujan yang terjadi tidak berdampak banjir atau genangan air. Itu tujuannya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.