Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Pandemi Covid-19, Wagub DKI: Terpenting Kepatuhan Masyarakat

Kompas.com - 02/03/2021, 15:29 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan refleksi satu tahun ditemukannya kasus Covid-19 di Indonesia memperlihatkan peran serta masyarakat menjadi kunci pengendalian wabah Covid-19.

Dia mengatakan, yang terpenting dalam penanganan Covid-19 di Jakarta adalah tingkat kepatuhan dan kedisiplinan dari masyarakat saat ini.

"Yang paling penting semua adalah kepatuhan ketaatan dan kedisiplinan kita semua," kata Riza saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (2/3/2021).

Riza mengatakan, selama setahun terakhir terlihat bahwa usaha dari pemerintah baik dari pemerintah pusat maupun daerah hanya berdampak maksimal 20 persen dari penanganan Covid-19.

Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Sempat Terjadi Panic Buying karena Khawatir Lockdown

"Betapapun aturan yang kita buat, regulasi yang kita hadirkan, ternyata hanya memberikan kontribusi 20 persen, ternyata 80 persen terdapat pada kepatuhan kedisiplinan warga," ujar Riza.

Dia tak segan menyebut kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari adalah obat yang paling manjur.

Selain itu, Riza juga mengatakan tahun ini akan berbeda dengan tahun sebelumnya karena kehadiran vaksin Covid-19.

Baca juga: Pesan Pasien 02 Setelah Setahun Silam Terinfeksi Covid-19: Hargai Napas Selagi Diberi Kesempatan Hidup

Vaksin disebut bisa memberikan optimisme kepada masyarakat bahwa kasus Covid-19 di Jakarta secara khusus, seluruh dunia secara umum bisa segera hilang.

 

"Dan jangan sampai ada lagi warga yang takut (divaksin) kami sampaikan ini halal tidak ada efek samping, kami semua pak Jokowi dan para pemimpin umumnya sudah memberi contoh terkait vaksin," kata dia.

Riza juga menegaskan setiap warga akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 dan tidak perlu berebut untuk mendapatkan vaksinasi.

"Semua warga mendapatkan kesempatan yang sama, namun demikian, tunggu pada waktunya pemerintah telah mengatur sektor-sektor bagian-bagian yang didahulukan yang lebih banyak berinteraksi di masyarakat," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com