Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Gedung Filateli Jakarta yang Akan Direvitalisasi Menjadi Tempat Nongkrong Kekinian

Kompas.com - 29/03/2021, 15:48 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 29 Maret diperingati sebagai Hari Filateli Nasional atau biasa disebut harinya para kolektor prangko.

Hari filateli menjadi pengingat bahwa filateli pernah menjadi hobi para raja hingga diikuti oleh masyarakat dari berbagai kalangan.

Berbicara tentang Hari Filateli, maka tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Gedung filateli di Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Gedung Filateli dulunya adalah gedung Post Telefon en Telegraf (kantor pos) yang dibangun oleh arsitek Belanda, JF Von Hoytema, pada tahun 1912-1929.

Saat ini, gedung tersebut tidak lagi digunakan untuk pelayanan jasa pos karena kantor pos yang baru telah dipindah ke gedung baru di Jalan Lapangan Banteng Utara, Jakarta Pusat.

Baca juga: Rekaman Sejarah pada Filateli

Kompas.com berkesempatan mendatangi Gedung Filateli pada Senin (29/3/2021). Gaya dan arsitektur dari Gedung Filateli pun masih tampak seperti budaya Eropa.

Arsitektur khas dari Gedung Filateli adalah jendela melengkung berhias kaca. Warna bangunan menggunakan corak oranye dan putih yang menyimbolkan warna logo Pos Indonesia.

Dikutip dari website resmi Pos Indonesia, warna oranye mengandung arti dinamis dan cepat.

Di depan Gedung Filateli, tampak berjejer mobil-mobil milik para pengunjung Starbucks.

Pasalnya, sebagian bangunan dari Gedung Filateli telah dialihfungsikan sebagai Starbucks. Starbucks selalu ramai dikunjungi oleh warga yang ingin mengerjakan tugas atau sekedar kongkow-kongkow. Sebelum dibangun Starbucks, bangunan itu berfungsi sebagai minimarket.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com