Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal Sediakan Parkir untuk Jemaat Gereja Katedral Selama Tri Hari Suci Paskah

Kompas.com - 01/04/2021, 18:36 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Istiqlal menyediakan tempat parkir kendaraan bagi jemaah Gereja Katedral yang hendak melaksanakan ibadah Tri Hari Suci Paskah.

Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom mengatakan, jemaah yang membawa kendaraan roda empat bisa masuk ke parkiran Masjid Istiqlal melalui gerbang depan SMPN 4 Jakarta di Jalan Perwira.

Setelah memarkirkan kendaraan di basement, jemaah selanjutnya dapat keluar melalui pintu Al Fattah, yang letaknya berseberangan dengan pintu masuk Katedral.

Baca juga: Begini Pengamanan Gereja Katedral Jakpus Pasca-rangkaian Teror Bom

"Masuk Istiqlal dulu di depan pintu SMP 4, kemudian parkir di basement Istiqlal baru keluar dari Pintu Al Fattah, kemudian masuk ke Pintu IV Katedral," kata Maulana seperti dilansir Antara, Kamis (1/4/2021).

Selama ini, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral memang kerap berbagi parkiran apabila ada perayaan hari besar yang mendatangkan banyak umat. Bahkan, sudah dibangun terowongan silaturahmi agar umat tak perlu lagi menyeberang jalan setelah memarkirkan kendaraannya.

Namun, terowongan silaturahmi Istiqlal-Katedral itu saat ini masih dalam tahap konstruksi. Jalan utama menuju Katedral dari arah Gambir maupun arah Lapangan Banteng pun ditutup karena konstruksi masih berlangsung.

Baca juga: Aparat Jamin Keamanan, Gereja Katedral Minta Umat Beribadah Tri Hari Suci dengan Tenang

Oleh karena itu, Maulana mengimbau agar umat yang melakukan ibadah baik Kamis Putih, Jumat Agung hingga Paskah, dapat memperhatikan lalu lintas menuju Katedral.

Selain itu, Katedral juga menerapkan pembatasan ibadah tatap muka. Umat yang hadir di gereja dipastikan telah mendaftar secara daring (online) dan memiliki "barcode" akses masuk.

"Skema peserta ibadah Katedral semua melalui pendaftaran daring. Ada registrasi 'screening barcode'. Apabila tidak ada barcode, tidak boleh masuk," kata Maulana.

Sejauh ini, sebanyak 300 umat telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ibadah tatap muka. Umat juga dapat mengikuti ibadah Misa Paskah melalui dua siaran langsung TV, yakni Kompas TV dan TVRI, serta kanal Youtube Komsos Katedram Jakarta dan Hidup TV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com