Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 43 Hari Buruh PT EPMW Mogok Kerja, Tuntutan Belum Dipenuhi

Kompas.com - 04/04/2021, 19:51 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 43 hari terhitung sejak 22 Febuari 2021, para buruh PT Elite Permai Metal Works (EPMW) mogok kerja.

Aksi mogok para buruh itu, yang tergabung dalam Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), merupakan akumulasi kekecewaan kepada pihak manajemen.

"Aksi mogok kerja masih berlangsung sampai hari ini," kata seksi Media dan Bacaan FBTPI, Marullah, kepada Kompas.com, Minggu (4/4/2021).

Baca juga: Karyawan PT Tang Mas Depok Unjuk Rasa Mogok Kerja, Mengaku Belum Digaji 2 Bulan

Marullah menilai, pihak manajemen PT EPMW abai dalam pemenuhan hak-hak normatif dan tidak memberikan kepastian kesejahteraan kepada para buruh mereka. Sebab, pembayaran upah yang diberikan kepada para buruh pada periode Januari 2017 hingga Desember 2020 di bawah upah mininum provinsi (UMP) DKI Jakarta.

Tunjangan Hari Raya (THR) 2019 pembayarannya dicicil. Program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk buruh juga dihapus.

Sejak Maret 2019, total PT EPMW merumahkan 40 buruh tanpa kesepakatan upah. Pihak perusahaan sempat menawarkan upah 20 persen dari gaji normal, tetapi belum mencapai kesepakatan hingga kini.

Tak hanya itu, sekretaris PT EPMW, Nuryanto, juga dipecat atau mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pengurus Serikat FBTPI, Ari menyebutkan, ada 75 anggotanya yang melakukan aksi mogok kerja hingga saat ini.

Ada lima tuntutan yang diajukan buruh PT EPMW, yaitu:

  1. Pekerjakan kembali 40 orang buruh yang dirumahkan dan menolak tawaran PHK.
  2. Bayarkan upah selama dirumahkan sesuai UMP DKI.
  3. Batalkan PHK terhadap Nuryanto dan bayarkan upahnya selama dirumahkan.
  4. Bayarkan kekurangan upah para pekerja pada periode Januari 2017 hingga Desember 2020.
  5. Aktifkan kembali BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com