Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mutasi Virus Corona E484K 'Eek' Ditemukan di Jakarta, Apa Itu?

Kompas.com - 06/04/2021, 14:39 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkas) mengumumkan bahwa kasus mutasi virus Corona E484K, atau biasa disebut "Eek", ditemukan di DKI Jakarta.

"Satu kasus di DKI Jakarta," ujar juru bicara Kemenkes untuk vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi, Senin (5/4/2021).

Kasus tersebut ditemukan oleh Lembaga Eijkman pada Februari 2021 silam, dan saat ini pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Mutasi Virus Corona E484K yang Terdeteksi di Indonesia...

Apa itu virus E484K?

Virus E484K merupakan salah satu mutasi dari virus Corona varian baru, B.1.1.7.

Dilansir dari Kompas TV, mutasi terbaru dari virus Corona ini pertama kali muncul di Afrika Selatan, kemudian menjalar ke negara-negara lain seperti Brazil, Jepang dan Indonesia.

Ravindra Gupta, peneliti Universitas Cambridge Inggris menyebut, mutasi E484K dapat memperkuat virus Corona melawan kekebalan tubuh.

Para peneliti memperkirakan kombinasi varian B117 dan E484K dapat lebih mematikan dari varian virus Corona sebelumnya.

Baca juga: Soal Mutasi Baru Virus Corona, Menkes: Efikasi Vaksin Covid-19 Turun tetapi Bisa Beri Proteksi

Senada dengan itu, peneliti Harvard University dari Amerika Serikat, Alejandro Balazs menyebut, virus “Eek” ini bisa melawan balik antibodi dari vaksin Covid-19.

"Temuan kami menunjukkan bahwa varian E484K mungkin lebih sulit untuk dinetralkan oleh antibodi yang diciptakan oleh vaksin,” ungkap Balazs, dikutip dari Reuters.

Meski begitu, ia tetap menyarankan vaksinasi Covid-19 untuk menghindari gejala parah dari varian baru itu.

“Penting untuk mempertimbangkan bahwa vaksin meningkatkan kekebalan tubuh yang dapat melindungi dari penyakit parah,” kata Balazs.

Baca juga: Kemenkes: Pasien yang Terpapar Mutasi Virus Corona E484K Sudah Sembuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com