Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Lagi Korban Kasus Filler Payudara Mengadu ke Polisi

Kompas.com - 09/04/2021, 20:25 WIB
Sonya Teresa Debora,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi korban penyuntikan filler palsu ke payudara mengadukan kasusnya ke Polres Jakarta Barat. Karena disinyalir masih banyak korban lainnya, Polres Jakarta Barat masih membuka posko untuk pengaduan kasus penipuan itu.

"Baru bertambah satu menjadi tiga orang," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya Khadafi, Jumat (9/4/2021).

"Tapi yang bersangkutan tidak membuat laporan baru, hanya menjadi saksi untuk laporan yang sudah dibuat," kata Arsya.

Baca juga: Kasus Filler Payudara Palsu di Jakarta Barat, Polisi: Korban Capai 15 Orang

Filler adalah pengisi jaringan lunak, yakni zat yang dirancang untuk disuntikkan di bawah permukaan kulit guna menambah volume dan kepadatan di area yang disuntikkan, misalnya di bawah jaringan kulit payudara atau dagu atau tempat lain di tubuh manusia.

Sebelumnya dua orang korban telah melaporkan kasus ini kepada polisi. Salah satu korban berinisial D mengaku masih menjalani pengobatan hingga hari ini. D melakukan filler payudara enam bulan silam.

"Berobatnya sudah habis Rp 50 juta," kata D dalam rekaman yang diterima Kompas.com, kemarin.

Menurut D, terdapat bekas luka di payudaranya akibat filler palsu itu.

"Harus dilaser, ada sedikit cacat perlu dilaser (bekas luka)," kata D.

Baca juga: Fakta Malapraktik Filler Payudara Monica Indah, Pelaku Pemilik Salon hingga Hilangkan Bukti

D mengaku menderita demam dan menggigil usai melakukan filler payudara.

"Satu bulan (setelah filler) aku ada efek, sakit aku tiga bulanan. Aku terbaring, demam, menggigil, pokoknya enggak bisa ke mana-mana," jelas D.

Payudara D memerah, menghitam, bahkan mengeluarkan nanah.

Tersangka pelaku penipuan filler palsu itu berinisial SR. Ia telah ditangkap di Tangerang Selatan, Senin lalu.

SR, awalnya merupakan penjual cairan silikon. Pada Oktober 2020, SR mengenal seorang pria berinisial LC yang mengaku sebagai seorang dokter.

LC memberikan pelatihan suntik filler payudara selama satu hari kepada SR. Setelah itu, SR diberi sertifikat agar dapat melakukan praktik filler payudara.  Sejak saat itu, SR memulai praktik filler payudara.

Berdasarkan pengakuan SR, sebanyak 15 orang yang telah menjadi korban filler palsu itu. SR menggunakan cairan silikon industri yang ia beli dari ML. ML sendiri telah ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, Selasa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com