Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Buronan Densus 88 Diamankan, Polisi Minta Terduga Teroris Lain Menyerahkan Diri

Kompas.com - 09/04/2021, 20:53 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah meminta terduga teroris dalam Daftar Pencarian Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk menyerahkan diri.

Permintaan tersebut pasca satu buronan terduga teroris bernama Nouval Farisi (36) menyerahkan diri ke Polsek Setiabudi pada Kamis (8/4/2021) malam.

Selanjutnya, terduga teroris telah diamankan oleh Densus 88.

“Menghimbau orang-orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang untuk melakukan upaya yang sama, dengan baik,” ujar Azis kepada wartawan di Mapolres Jakarta Selatan, Jumat (9/4/2021) sore.

Baca juga: DPO Densus 88 di Jatipadang, Warga: Ya Allah, Langsung Kaget, Gak Nyangka

Azis mengatakan, penanganan aksi terorisme tak melulu dengan upaya represif atau penangkapan. Ia menambahkan, polisi akan melayani dengan baik terkait penyerahan diri terduga teroris.

“Sekarang kita dorong DPO yang lain untuk menyerahkan diri saja,” tambah Azis.

Nouval sebelumya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Densus 88 Polri.

Ia sempat tinggal di Tanjung Barat, Jakarta Selatan dan kemudian pindah ke Pasar Minggu sekitar lima tahun lalu.

Baca juga: Terduga Teroris di Tanjung Barat Menyerahkan Diri ke Polsek Setiabudi

Densus 88 memburu tiga orang terduga teroris dari pengembangan penangkapan terduga teroris sebelumnya.

Densus 88 memasukkan tiga orang terduga teroris itu dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kompas.com menerima dokumen yang menyebutkan tiga DPO terduga teroris itu atas nama Arief Rahman Hakim (48), Nouval Farisi (36), dan Yusuf Iskandar alias Jerry (54).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com