Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran Dilarang, Warga Curi Start Pulang Kampung

Kompas.com - 12/04/2021, 06:10 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah melarang mudik Lebaran 2021, seperti yang diterapkan pada Idul Fitri 2020.

Larangan mudik tersebut akan diterapkan pada 6-17 Mei 2021, untuk mencegah kembali melonjaknya kasus Covid-19 di Tanah Air.

Aturan tersebut menuai beragam respons masyarakat. Ada yang memilih tidak kembali ke kampung. Ada pula yang menyiasati agar bisa mudik.

Seorang perempuan yang enggan menyebut namanya mengaku, dia memilih untuk mudik ke Jambi pada Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Polisi: Jangan Nekat Pakai Travel Gelap, Akan Ditindak!

Dia memutuskan mudik sebelum bulan puasa karena takut tak bisa pulang kampung mendekati Lebaran nantinya.

Perempuan 18 tahun itu menggunakan salah satu bus dari Terminal Poris Plawad Indah, Kota Tangerang, untuk kembali ke kampungnya.

"Ini mau balik ke kampung. Takut nanti pas deket Lebaran, enggak bisa mudik," kata dia saat ditemui, Minggu.

Ia mengaku bakal mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama di bus seperti menggunakan masker, membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak.

Baca juga: Polda Metro Siapkan 8 Titik Penyekatan Cegah Mudik Lebaran, Ini Lokasinya

"Yang paling penting kan pakai masker meskipun di dalem bus juga," ucapnya.

Dia membeli tiket untuk ke Jambi secara offline atau membeli langsung di terminal.

Alasan dia memilih menggunakan bus karena harga tiket yang lebih murah dibanding tiket pesawat.

"Emang cari kendaraan yang murah. Ini saya beli Rp 350.000. Kalau pesawat kayanya mahal, udah sampe Rp 700.000-an gitu," papar perempuan yang bekerja di Jakarta Pusat itu.

Khawatir terkena cek jalur darat

Ita, salah satu pekerja di Jakarta, mengaku akan kembali ke rumah orangtuanya di Kudus, Jawa Tengah pada 5 Mei, sehari sebelum penerapan larangan mudik.

Baca juga: Tak Hanya di Palembang, Kampung Narkoba di Jakarta Ini Juga Tak Lepas dari Kekuatan Sindikat

Ia mengaku sudah jauh hari membeli tiket pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Ahmad Yani Semarang, sebelum ada pengumuman pemerintah soal larangan mudik.

"Sebenarnya niatnya pulang akhir April. Tapi nunggu vaksin kedua," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com