Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Ajak Nonton Film Horor, Pria di Depok Cabuli Anak-anak

Kompas.com - 13/04/2021, 14:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pria di Depok diduga mencabuli sejumlah anak di Kecamatan Sukmajaya dengan modus mengajak nonton film horor.

“Jadi anak-anak di sini sering dibawa ke rumahnya. Diputarkan film setan (horor). Di situlah dia tarik anak perempuan langsung dibawa ke kamar, yang lain disuruh nonton,” ujar salah seorang saksi yang enggan disebut namanya, dikutip Tribun Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Baca juga: Pemkot Depok Klaim Sudah Berencana Perbaiki Jalan yang Ambles di GDC

Terbongkarnya hal ini diawali ketika salah seorang anak yang menjadi korban menceritakan kejadian yang ia alami. Saat itu, anak itu ketahuan mengantongi sejumlah uang.

“Jadi korban ditanya dapat uang dari siapa, dia bilang dari bapak itu (pelaku). Katanya bapak itu (pelaku) ngajak korban macam-macam (tindakan asusila) dan dikasih uang,” kata saksi tadi.

Dari pengakuan anak itu, terungkap bahwa korban tak hanya dia seorang.

Baca juga: Jalan di Grand Depok City Ambles, Kedalaman Diperkirakan 3 Meter

“Yang baru ketahuan ada dua (korban), tapi enggak tahu yang lain,” tuturnya singkat.

Warga sekitar mulanya tak menyangka pria tadi tega mencabuli anak-anak. Pria itu tampak selalu dekat dengan anak-anak itu.

“Jadi di rumahnya itu kan ramai anak-anak, makanya saya enggak curiga juga, pikiran saya masih positif,” ungkapnya.

Saat ini, pelaku sudah diamankan ke Mapolsek Sukmajaya, guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut atas perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com