JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar 1.000 ekor unggas milik pedagang di Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan diperkirakan mati akibat kebakaran yang terjadi pada Senin (13/3/2021) malam.
Perkiraan jumlah tersebut diketahui berdasarkan perhitungan para pedagang unggas di Blok C Pasar Minggu.
“Ya sekitar 1.000 ekor lah yang mati unggasnya gara-gara kebakaran,” kata salah satu pedagang unggas di Blok C Pasar Minggu, Novriadi (39) saat ditemui Kompas.com, Selasa lalu.
Baca juga: Kebakaran di Gedung Blok C Pasar Minggu Diduga Disebabkan Korsleting
Novriadi mengatakan, Blok C Pasar Minggu khususnya bagian basement banyak diisi oleh pedagang unggas. Ribuan unggas tersebut terdiri ayam dan bebek.
“Punya saya saja ada 400 yang mati. Punya teman-teman yang lain kalau dijumlah ya sekitar 1.000 unggas,” ucap Novriadi.
Ribuan unggas yang mati itu disebut Novriadi milik delapan pedagang unggas di Blok C Pasar Minggu. Posisi tempat usaha mereka berada di tengah basement.
Selain unggas, mesin potong dan pencabut bulu ayam dan kandangnya juga ludes terbakar.
Pantauan Kompas.com, bebek dan ayam terlihat terbakar. Namun, ada juga sejumlah unggas yang tidak terbakar, tetapi mati karena terpapar panas.
Baca juga: Ratusan Pedagang Korban Kebakaran di Pasar Minggu Akan Direlokasi
Pada saat kebakaran, lantai basement Blok C Pasar Minggu terlihat berkobar. Api terus menjalar ke segala penjuru Blok C Pasar Minggu.
Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan 31 unit mobil pompa dan 129 personil untuk memadamkan api.
Api berasal dari lantai basement Gedung Blok C Pasar Minggu.
“Terbakar di lantai basement dan lantai dasar selebihnya asap di atas,” kata Herbert kepada wartawan pada Senin (12/4/2021) malam.
Ada sekitar 392 kios di Gedung Blok C Pasar Minggu yang terbakar.
Baca juga: Gedung Blok C Pasar Minggu Rawan Runtuh, Pedagang Diimbau Jangan Masuk
Sebanyak 268 kios berada di lantai basement dan 124 kios di lantai dasar Gedung Blok C Pasar Minggu.
“Kita kerahkan sekuat tenaga supaya tidak melebar dan tak ada perambatan api,” tambah Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan, Herbert Plider Lumba Gaol saat berbincang dengan Kompas.com di lokasi kebakaran.