Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Masjid Jami Kebon Jeruk, Saksi Bisu Penyebaran Islam dari Tiongkok

Kompas.com - 20/04/2021, 18:43 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tidak banyak yang mengetahui letak masjid ini lantaran bangunan masjid yang rendah terimpit banyak gedung tinggi di sekitarnya.

Masjid yang terletak di pinggir Jalan Hayam Wuruk Nomor 83, RT 009 RW 005 Kelurahan Maphar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, ini terlihat kecil dan menyatu dengan tembok di jalan dekat trotoar.

Tampak luar pun tidak banyak terlihat ornamen masjid, hanya ada terali besi dengan penutup terpal yang dulunya dibuka luas sebelum pandemi Covid-19 merebak di Jakarta.

Namun, ketika memasuki masjid sarat sejarah yang dibangun sekitar tahun 1780-an ini, tampak sebuah pilar-pilar usang berwarna abu di tengah-tengah masjid.

Baca juga: Sejarah Panjang Masjid Istiqlal: Dicanangkan Soekarno, Diresmikan Soeharto, Direnovasi Jokowi

Pilar tersebut terlihat menyangga sebuah atap yang masih berbahan kayu dengan bentuk limas segi empat.

Pilar-pilar itu membentuk sebuah ruangan yang kira-kira berukuran 10x10 meter persegi.

Itulah bangunan awal dari Masjid Jami Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Didirikan di atas sebidang tanah milik Tuan Tschoa atau Kapitan Tamien Dossol Seng yang merupakan kepala kaum muslim Tionghoa pada tahun 1780-1797.

Tak banyak jejak sejarah yang ditinggalkan oleh Tuan Tschoa yang dalam dialek hokkian disebut dengan kata Cai itu.

Hanya sebuah batu nisan yang bertuliskan "Xian bi Cai men zhi mu" yang berarti "makam wanita keluarga Cai" yang ada di halaman belakang masjid tersebut.

"Beliau seorang wanita yang meninggal 1257 Hijriah (tahun 1792 Masehi), marganya Cai," kata Ali Khendra memberikan penjelasan kepada Kompas.com mengenai tulisan mandarin yang ada di batu nisan kuburan di halaman masjid Jami Kebon Jeruk, Selasa (20/4/2021).

Baca juga: Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Masjid Bernuansa Betawi yang Tak Sekadar Rumah Ibadah

Batu nisan bertuliskan mandarin itu menjadi satu-satunya saksi bahwa masjid yang kini telah berubah menjadi seluas 3.000 meter persegi itu dulunya didirikan oleh orang Tionghoa.

Ali Khendra yang akrab disapa Koh Ali juga merupakan orang Tionghoa di pecinan Glodok yang ikut aktif mengurus Masjid Jami Kebon Jeruk.

Meski tak memiliki hubungan darah langsung dengan keluarga Cai pendiri masjid, dia bisa membaca tulisan mandarin klasik dan bercerita makam tersebut merupakan makam istri pendiri Masjid Jami Kebon Jeruk.

Warga sekitar mengenal perempuan yang dimakamkan di Masjid Jami Kebon Jeruk itu bernama Fatimah Cai. Tapi, ada juga yang menyebut namanya adalah Aisyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com