JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengubah nama Kota Tua menjadi Batavia, nama yang disematkan pemerintah Hindia Belanda pada kawasan tersebut berabad-abad silam.
Anies beralasan, nama Kota Tua sudah marak digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Sehingga, nama Batavia akan membedakan Kota Tua Jakarta dengan kota-kota tua lainnya.
"Kita minta nanti pertimbangan para ahli untuk mengganti nama seluruh kawasan ini, dari Sunda Kelapa ke Kota Tua, sehingga kita punya satu karakter tersendiri," ujar Anies, Rabu (28/4/2021).
Baca juga: Anies Berencana Ubah Nama Kota Tua Jakarta jadi Batavia
Jakarta sudah berganti nama setidaknya 4 kali. Dahulu, di bawah kekuasaan Kerajaan Galuh-Pakuan di abad ke-12, kota ini dijuluki Sunda Kelapa.
Nama itu berganti menjadi Jayakarta usai Raden Fatahillah mengusir Portugis dari wilayah tersebut pada 22 Juni 1527.
Portugis pertama kali menapakkan kaki di Sunda Kelapa pada 1511, seperti dilansir Kontan.co.id.
Satu abad berselang, tepatnya pada 1619, Belanda mulai menginvasi Jayakarta.
Dewan 17 dari perusahaan dagang Belanda, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), kemudian sepakat mengganti nama kota tersebut menjadi Batavia untuk menghormati leluhur bangsa Belanda, Batavi.
Baca juga: BUMN dan BUMD DKI Bentuk Usaha Patungan Kelola Kawasan Kota Tua-Sunda Kelapa
Batavi merupakan etnis Jermanik yang bermukim di tepi Sungai Rhein, salah satu sungai terpanjang di Eropa, dan dianggap sebagai nenek moyang bangsa Belanda dan Jerman.
Nama Batavia digunakan selama lebih dari tiga abad, yakni dari tahun 1621 hingga 1942. Sejak itu, nama Batavia berubah menjadi Djakarta seiring invasi Pemerintah Jepang.
Belanda tampaknya ingin mengenang Batavia sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan terbesar di wilayah koloninya.
Untuk itu, pada tahun 2001, pemerintah Belanda meresmikan kawasan Batavia Stad di Kota Lelystad, Flevoland, yang menjadi pusat perbelanjaan berbagai produk fashion.
Tersedia juga beberapa restoran yang sudah terkenal baik di negara kincir angin tersebut.
Pertokoan di wilayah ini dibuka setiap hari, sebagaimana tertulis dalam kampanyenya "365 Days of Fashion in Batavia Stad".
Baca juga: Revitalisasi Kota Tua, Erick Thohir Ingin Bangun Fasilitas yang Ramah untuk Turis Lokal
Kawasan Batavia Stad di Belanda dibangun menyerupai suasana awal kota Batavia di Indonesia, yang berada di bawah kendali VOC.