Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Kemayoran Tewaskan 1 Orang, Berawal dari Saling Tantang di Medsos

Kompas.com - 20/05/2021, 14:12 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang menewaskan satu orang berawal dari janjian di media sosial antara dua kelompok yang berseteru.

Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto mengatakan, dua kelompok pemuda itu mulanya saling menantang dan janjian untuk tawuran melalui media sosial Instagram.

"Dia menantang dengan upload di Instagram, remaja Harapan Mulia menantang tawuran remaja Utan Panjang, melalui Instagram. Disepakati tempatnya, terjadilah kejadian tersebut yang berakibat fatal," kata Koes dalam jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Kamis (20/5/2021).

Baca juga: Seorang Pria Tewas Dibacok Saat Lerai Tawuran Remaja di Kemayoran

Setelah janjian di Instagram, dua kelompok itu pun bertemu.

Kedua kelompok melakukan tawuran di Jalan Utan Panjang III RT 005 RW 007, Utan Panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Rabu dini hari kemarin sekitar pukul 04.00 WIB.

Tawuran itu menyebabkan Muhammad Lutfi (31) tewas dengan luka sabetan benda tajam.

"Tawuran ini hanya karena alasan sepele, yakni budaya premanisme yang menjangkiti remaja kita. Merasa paling kuat, merasa paling hebat, mengadu kekuatan. Menantang remaja lain untuk menunjukkan supremasinya. Ini ciri budaya premanisme," kata Setyo.

Polisi pun langsung memburu pelaku tawuran dan menangkap delapan orang.

"Kurang dari 1x24 jam delapan tersangka sudah kami amankan," kata Setyo.

Baca juga: Polisi Tangkap 8 Pelaku Tawuran yang Tewaskan Satu Orang di Kemayoran

Kedelapan pelaku yakni RR (15), MF (17), ADL (15), MD (15), ABS (24), ZFG (22), JML (18), dan ISK (18). Mereka dianggap berperan dalam tewasnya korban.

Kedelapan pelaku dijerat Pasal 170 KUHP terkait pengeroyokan yang menyebabkan kematian dengan hukuman 12 tahun penjara.

Selain itu, ada juga dua orang pelaku yang dijerat pasal terkait penyalahgunaan narkotika.

"Dua orang terbukti mengonsumsi sabu berdasarkan hasil tes urine," ucap Setyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com