Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-Gerindra Pertimbangkan Ikut Gabung Pansus DPRD Usut 239 PNS DKI Ogah Naik Jabatan

Kompas.com - 28/05/2021, 19:56 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengatakan, pihaknya mempertimbangkan ikut dalam panitia khusus untuk menyelidiki 239 PNS DKI Jakarta yang enggan ikut seleksi jabatan eselon II.

"Kalau pun pansus itu tetap akan dibuat ya kita ikuti saja alurnya," kata Rani saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (28/5/2021).

Namun, Rani menyebut posisi Gerindra tidak akan ngotot untuk membentuk pansus terkait masalah tersebut.

Saat ini, ucap Rani, masih banyak pekerjaan yang lebih urgen daripada sekadar mengurusi 239 PNS yang enggan naik jabatan.

"Kita lihat saja urgensinya apa dulu, rasanya masih banyak yang lebih urgen untuk diurusi," kata dia.

Baca juga: DPRD Bentuk Pansus untuk Selidiki 239 PNS DKI Ogah Naik Jabatan

Namun Gerindra juga tidak menolak apabila pansus sudah terbentuk. Menurut dia, perlu diketahui secara pasti mengapa sampai ratusan PNS enggan naik jabatan.

"Memang perlu juga diinvestigasi alasannya, atau pada malas ikut karena cuma bentuk formalitas saja, jadi bikin males ikutan karena sudah settingan, bisa saja begitu kan," ucap Rani.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan DPRD akan membentuk Pansus untuk menyelidik latar belakang 239 PNS DKI Jakarta enggan naik jabatan.

"Kami akan bentuk pansus untuk menyelesaikan persoalan ASN yang enggan ikut peremajaan jabatan ini," ujar Prasetio dalam keterangan tertulis, Kamis kemarin.

Pras mengatakan, Pansus yang akan dibentuk berencana memanggil 239 PNS yang dinilai tidak menjalankan instruksi yang dibuat Sekretaris Daerah untuk mengikuti lelang promosi jabatan eselon II.

Mereka akan diperiksa satu-persatu dan mengungkap latar belakang ratusan PNS ini enggan naik jabatan.

Baca juga: DPRD Akan Bentuk Pansus soal 239 PNS Ogah Naik Jabatan, Wagub DKI: Apa Tujuannya?

Isu PNS DKI Jakarta yang enggan ikut lelang jabatan eselon II menjadi perbincangan setelah Gubernur DKI Anies Baswedan mengumpulkan 239 PNS di lapangan upacara Balai Kota DKI Jakarta, Senin 10 Mei 2021.

Anies menegur ratusan ASN tersebut karena menilai tidak melakukan instruksi yang dia buat mengenai seleksi jabatan eselon II.

"Malu sesungguhnya kita. Saya ingin sampaikan di sini kita malu sesungguhnya. Malu kenapa ada instruksi tidak dilaksanakan," kata Anies.

Sejak teguran tersebut, beragam dugaan muncul berkaitan dengan keengganan para PNS ini naik jabatan.

Baca juga: Hanya Dua Orang Pendaftar, Jabatan Asda Kesra DKI Jakarta Batal Dilelang

Salah satunya adalah peran Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) yang dinilai sentral sehingga mengganggu kinerja pejabat eselon II di Jakarta.

Ada 17 jabatan yang dilelang. Karena minimnya peminat, bahkan lelang salah satu jabatan dibatalkan.

Jabatan Asisten Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat (Asda Kesra) DKI Jakarta batal dilelang lantaran jumlah pendaftar yang tidak memenuhi persyaratan.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Maria Qibtya mengatakan, jumlah pendaftar hanya ada dua orang sehingga tidak memenuhi syarat minimal jumlah pendaftar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com