Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerai Jakcloth Bekasi Ditutup Sementara karena Kerumunan, Polisi: Dipadati 500 Pembeli

Kompas.com - 30/05/2021, 13:29 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aparat Polsek Bekasi Selatan membubarkan pengunjung di Gerai Jalcloth Bekasi karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Jumlah pengunjung membludak karena pihak manajemen menawarkan diskon besar-besaran menjelakan penutupan permanen gerai Jakcloth di Tanah Air.

"Jadi dia sedang ada cuci gudang dari tanggal 28 Mei sampai 15 Juni (2021) karena mau tutup, diskonnya sampai 90 persen," ujar Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Iman Syafii seperti dilansir dari Tribun Jakarta, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Sempat Ditutup, Gerai Jakcloth di Tangerang Diizinkan Beroperasi Kembali dengan Pengawasan Ketat

Menurut Iman, terdapat kurang lebih 500 pembeli yang memadati area gerai saat petugas mendatangi lokasi pada Jumat (28/5/2021) kemarin.

Alhasil polisi langsung meminta pengunjung membubarkan diri dan meminta pihak manajemen menutup sementara gerainya

Iman menyebut pihaknya juga memasang garis polisi untuk mencegah kerumunan massa kembali terjadi. Sebab, pengunjung masih terlihat berdatangan setelah petugas melakukan pembubaran.

Baca juga: Cerita Para Remaja Belanja Hampir Rp 1 Juta di JakCloth, Nabung 1 Bulan hingga Pakai Uang THR

"Kita police line, langsung kita bubarkan kemarin (Jumat 28/5/2021), manajemennya kita panggil ke polsek untuk dimintai keterangan," kata Iman.

"Setelah kami bubarkan kita jaga, ada polisi di sana dan setelah itu masih ada pengunjung yang datang," sambungnya.

Adapun diskon di Jakcloth yang berujung kerumunan itu diberikan pihak manajemen menjelang penutupan permanen seluruh cabang Jakcloth di Indonesia.

Sebanyak 18 gerai Jakcloth yang tersebar di sejumlah wilayah terpaksa gulung tikar karena penjualan barang anjlok akibat imbas pandemi Covid-19.

"Jakcloth akan menutup semua store yang ada di beberapa kota. Penutupan ini karena terjadinya penurunan daya beli pada konsumen," jelas Ucok dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).

Ditambah lagi berlanjutnya peraturan PPKM atau PSBB di puncak waktu sales Ramadhan tahun ini, sehingga sulit bagi kami mencapai Target," sambungnya.

Selain itu, pihak perusahaan semakin merugi karena kegiatan tahunan, seperti Jakcloth Lebaran tidak bisa digelar karena pembatasan kegiatan yang diterapkan.

Untuk itu, Ucok menyebut pihak manajemen mengobral barang yang ada di setiap gerai demi menghabiskan dagangannya.

Menurut Ucok, Jacklcloth ke depannya akan lebih fokus pada penjualan produk secara daring.

"Semua aset produk clothing di-sale 80 sampai 90 persen, mulai 28 Mei sampai 15 Juni 2021, disemua penutupan store Jakcloth, ada 18 toko. Harga barang yang di orbal mulai Rp 15.000," ungkap Ucok.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Diskon 90 Persen Bikin Kerumunan, Pengunjung JakCloth Store Bekasi Dibubarkan Polisi.

Penulis: Yusuf Bachtiar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com