Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Ingatkan Anies dan Riza Tak Tunjukkan Beda Pendapat di Publik

Kompas.com - 04/06/2021, 09:53 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Jakarta, Hendri Satrio, mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria tidak menunjukkan perbedaan pendapat di hadapan publik. Hal itu bisa menunjukkan kesan bahwa kedua pemimpin Ibu Kota itu tidak kompak.

"Memang kita ingatkan kalau di luar, di publik, harus sudah final keputusannya. Jangan masih diskusi kemudian masing-masing melontarkan pendapat," kata Hendri kepada Kompas.com, Jumat (4/5/2021).

Hal itu disampaikan Hendri saat menanggapi Anies dan Riza yang kerap beda pendapat saat memberi pernyataan di hadapan media.

Baca juga: Road Bike di Luar Jalur Sepeda Sudirman-Thamrin Belum Final, Anies: Jangan Umumkan Sebelum Buat Aturan

 

Dari catatan Kompas.com, Anies dan Riza setidaknya sudah lima kali berbeda pendapat sepanjang tahun 2021 ini.

Terakhir, Anies dan Riza beda sikap soal kebijakan sepeda road bike di Jalan Sudirman-Thamrin. Riza awalnya menyatakan sepeda road bike boleh melintas di luar jalur sepeda permanen yang telah dibangun. Namun, Anies menegaskan bahwa kebijakan terkait hal itu masih dikaji.

Hendri mengatakan, perbedaan pendapat antar gubernur dan wakilnya adalah suatu hal yang wajar dan justru baik dalam hal pengambilan kebijakan. Ia mencontohkan presiden dan wapres pertama RI Soekarno dan Hatta yang juga kerap berbeda pendapat dalam suatu isu.

"Menurut saya justru inilah teamwork. Saling mengisi, ada diskusi satu sama lain. Sehingga nanti policy yang dikeluarkan adalah policy terbaik. Jadi enggak harus selalu yes man, yes sir," kata dia.

Baca juga: Anies: Aturan Road Bike Boleh Keluar dari Jalur Sepeda Masih dalam Pembahasan

Meski demikian, perbedaan pendapat itu jika ditunjukkan di hadapan publik bisa menciptakan berbagai persepsi. Salah satunya adalah menimbulkan kesan bahwa kedua pemimpin tidak kompak dan sejalan.

"Tidak bagus citranya di masyarakat," ucap pendiri lembaga survei Kedai Kopi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com