Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi di KONI Tangsel Berujung Uang Pembinaan Atlet Tertahan

Kompas.com - 08/06/2021, 10:59 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangerang Selatan (Tangsel) diminta segera melakukan rapat internal dan menunjuk bendahara umum baru. Hal itu harus dilakukan karena kekosongan jabatan strategis akibat dugaan kasus korupsi dana hibah berpotensi mengganggu jalannya organisasi dan kegiatan KONI Tangsel.

Sekretaris Umum KONI Tangerang Selatan Mulyono menjelaskan, secara administratif posisi bendahara umum masih dijabat SHR yang berstatus tersangka kasus korupsi dana hibah Rp 1,12 miliar.

"Secara SK (surat keputusan) dari provinsi karena kami belum melapor ke provinsi, masih tetap nama dia. Tapi secara pekerjaan ya jelas sudah tidak dong, karena sudah tersangka," ujar Mulyono, Senin (7/6/2021).

Baca juga: KONI Tangsel Diminta Segera Usulkan Pengganti Bendahara yang Jadi Tersangka Korupsi

Menurut Mulyono, pihaknya masih berkoordinasi dengan seluruh badan pengurus harian (BPH) untuk menggelar rapat terkait pemecatan ataupun pengangkatan bendahara baru.

Hasil rapat tersebut akan dilaporkan ke KONI Provinsi Banten sehingga dikeluarkan SK terbaru yang menetapkan sosok baru pengisi jabatan bendahara umum. Namun, Mulyono belum dapat memastikan kapan rapat BPH KONI Tangsel untuk membahas nasib SHR akan dilaksanakan.

"Yang jelas kami rapat dulu BPH (badan pengurus harian) bagaimana menyikapi hal ini, gitu kan. Hasil keputusan rapat itu baru kami serahkan ke KONI Provinsi. Itu saja," kata Mulyono.

Dana pembinaan tertahan

Mulyono mengakui bahwa kasus korupsi di internal KONI dan kekosongan jabatan bendahara umum saat ini mengganggu kegiatan yang seharusnya sudah berjalan.

Salah satunya adalah terganggunya persiapan para atlet Tangsel dalam menyongsong Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2022. Pencarian uang pembinaan bagi para atlet yang seharusnya sudah bisa dilaksanakan kini harus tertunda akibat permasalahan tersebut.

"Uang pembinaan biasanya sudah turun, sekarang ini jadi belum turun. Kan mengganggu juga ke mereka. Biasa dapat uang pembinaan dari kami, transpor dia, vitaminnya, jadi terganggu kan," kata Mulyono

Isu korupsi di internal KONI Tangsel juga berdampak buruk pada kondisi psikologis para altet yang seharusnya mulai mempersiapkan diri.

Mulyono berharap, para pengurus pimpinan cabang olahraga (cabor) bisa memberikan penjelasan kepada para atlet agar tidak terpengaruh dengan permasalah tersebut.

Diminta segera cari bendahara

Sementara itu, KONI Provinsi Banten meminta agar KONI Tangsel tidak menunda-nunda rapat dan segera mengusulkan nama baru untuk menduduki posisi bendahara umum.

"Saya kira di sana juga harus segera mengusulkan kalau memang ini, supaya bisa berjalan lancar kan organisasinya," ujar Ketua KONI Provinsi Banten, Rumiah Kartoredjo, saat dihubungi.

Baca juga: Kasus Dana Hibah KONI Tangsel, Negara Rugi Rp 1,2 Miliar, Bendahara Umum Jadi Tersangka

Rumiah mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu adanya usulan dari KONI Tangsel terkait adanya pergantian kepengurusan, khususnya untuk jabatan bendahara umum

Dia memastikan, KONI Banten Kan langsung mengeluarkan SK kepengurusan baru jika KONI Tangsel sudah mengajukan pengusulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com