Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Covid-19 Wisma Atlet Sempat Stop Sementara Penerimaan Pasien

Kompas.com - 15/06/2021, 17:37 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran terpaksa menghentikan sementara penerimaan pasien. Hal ini dilakukan karena seluruh tempat tidur sudah hampir terisi.

Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin menyatakan, pihaknya menyetop sementara penerimaan pasien pada Selasa (15/6/2021) dini hari hingga Selasa Siang.

Penghentian dilakukan sementara sambil menunggu tempat tidur tambahan disiapkan.

Baca juga: Wisma Atlet Semakin Penuh, DKI Buka Kembali Isolasi Terkendali di Ragunan dan TMII

"Dari semalam saya pending dulu, tidak ada yang ngirim pasien dulu untuk persiapan atur tambahan bed," kata Arifin saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).

Penambahan tempat tidur dilakukan karena RS Wisma Atlet sudah hampir terisi penuh.

Sebelum penambahan tempat tidur dilakukan, RS Wisma Atlet hanya mampu menampung 5.994 pasien. Sementara sampai Selasa pukul 08.00 pagi tadi, jumlah pasien yang dirawat sudah mencapai 5.453 orang.

Baca juga: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Melonjak, Satgas Tambah 2.000 Tempat Tidur RS Wisma Atlet

"Sore ini penambahan bed sudah selesai dilakukan dan kami kembali menerima pasien," kata Arifin.

Arifin mengatakan, penambahan tempat tidur secara keseluruhan berjumlah 2.000 unit dan kini sudah ditempatkan di sejumlah kamar perawatan. Sejumlah kamar berukuran besar yang sebelumnya hanya berisi dua tempat tidur, kini diisi tiga tempat tidur sekaligus.

Dengan penambahan tempat tidur ini, kini total kapasitas di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran mencapai 7.994 orang.

Baca juga: Jakarta Memasuki Fase Genting Covid-19, Lonjakan hingga Antrean Pasien Terjadi di Wisma Atlet

"Ini sudah meningkat daya huninya," kata Arifin.

Selain penambahan tempat tidur, pengelola RS Wisma Atlet juga sedang bersiap mengoperasikan tower 8 di Pademangan. Tower itu selama ini diisi oleh pekerja migran yang baru saja kembali dari Indonesia untuk melakukan karantina.

Namun, para pekerja migran itu akan dievakuasi ke tower 9 dan 10, sehingga tower 8 dapat difokuskan untuk pasien positif Covid-19.

"Saat ini masih ada sisa sekitar 150 orang pekerja migran yang karantina nantinya dievakuasi hari ini sampai malam. Mungkin besok pagi sudah dikosongkan," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com