JAKARTA, KOMPAS.com - Satria Krisnaditya Permana tengah sibuk mempersiapkan kelahiran bayi pertamanya ketika "badai" Covid-19 menyerang ia dan keluarga di akhir Juni 2021.
Satria bersama istrinya, Sari Azalea Yuliani, yang saat itu sedang hamil 37 minggu, terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak lama sebelumnya, ayah dari Sari juga mengidap penyakit yang sama.
Awalnya, semua terlihat baik-baik saja. Pasangan tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah mereka di Kota Bekasi.
Namun, dua hari berselang, Sari tiba-tiba mengalami demam tinggi dan mulai hilang kesadaran. Dokter mengatakan bahwa bayi yang ada dalam kandungan wanita 24 tahun itu ada diambang bahaya.
Baca juga: Anies Marahi HRD Pelanggar Aturan PPKM Darurat: Sekarang Tutup Kantornya, Semua Pulang!
Sari pun kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Angkatan Udara dr. Esnawan Antariksa, Jakarta Timur, untuk mendapatkan tindakan medis yang dibutuhkan.
"Pada saat itu keadaan kacau balau," ujar Satria kepada Aljazeera.com. "Lautan manusia di mana-mana".
Ia lega ketika tahu bahwa istrinya mendapatkan ruangan untuk perawatan di rumah sakit tersebut.
Namun tak lama berselang, yakni pada 30 Juni, kadar oksigen dalam darah Sari turun hingga 85 persen. Dokter memutuskan untuk melakukan operasi sesar terhadap perempuan tersebut.
Segera setelah lahir, putri dari pasangan tersebut, yang diberi nama Kirana Azalea Permana, segera dipisahkan dari ibunya agar tidak ikut terpapar Covid-19.
Baca juga: Anies Marah Ibu Hamil Diminta WFO: Kalau Terpapar Covid-19 Komplikasinya Tinggi
Sementara Satria harus menjalani isolasi lanjutan di rumah dan tidak bisa hadir menyaksikan prosesi persalinan tersebut. Dua hari setelahnya, Satria mendapatkan telepon dari pihak rumah sakit yang memintanya untuk berdoa demi kesembuhan sang istri.
"Teruslah berdoa, istri Bapak ada dalam kondisi kritis dan harus menggunakan ventilator untuk membantu pernapasannya," ujar seorang perawat kepadanya,