Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pengemudi Ojol Dipukul karena Salah Masuk Rumah Kos Berujung Damai

Kompas.com - 15/07/2021, 14:13 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - RR yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) dipukul seorang pria lantaran salah masuk kamar kos pada Rabu (14/7/2021) malam.

Usai kejadian, sejumlah sopir ojol mendatangi kediaman pelaku pemukulan yang berlokasi di Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat. Detik-detik peristiwa ini diabadikan dalam sebuah video yang kemudian viral di media sosial.

Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Suparmin menyatakan, insiden itu bermula saat RR salah masuk ke rumah kos pelaku pemukulan.

"Jadi dia (RR) masuk ke satu kosan, dia nyari pacarnya, dia kira itu kos pacarnya. Yang tinggal di situ suami istri. Melihat gitu (RR menyelonong masuk), suaminya refleks mukul karena orang enggak dikenal masuk," kata Suparmin saat dikonfirmasi Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Penganiayaan Sopir Ojol di Tambora: Satu Pelaku Diamuk Warga, Dua Masih Buron

Kejadian itu kemudian sampai ke telinga sejumlah sopir ojol lainnya. Sehingga, mereka memutuskan mendatangi rumah kos pria yang memukul RR.

"Mungkin ada yang share. Lalu kami datang, beri pengertian dan bubar di situ. Sudah kondusif juga," kata Suparmin.

Berkait kejadian ini RR mendatangi Mapolsek Tambora dan meminta dipertemukan dengan pelaku untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.

Suparmin mengatakan, kedua belah pihak mengaku salah dan telah bermaafan.

"Sudah, dua-duanya juga mengaku salah. Sudah berdamai. Mereka bikin surat pernyataan, sudah salaman juga. Masalah ini sudah selesai dengan damai," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com