Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pungli Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 oleh Oknum Petugas Puskesmas, Sudinkes Jakut: Meragukan

Kompas.com - 15/07/2021, 15:45 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati memberikan tanggapan terkait dugaan pungutan liar (pungli) penanganan jenazah Covid-19 yang dilakukan oleh oknum petugas puskesmas di Jakarta Utara.

Namun, sebelum memberikan tanggapan lebih jauh, Yudi mengaku sudah lebih dulu melakukan pengecekan ke seluruh puskesmas di wilayahnya.

Ia juga memastikan bahwa saat ini, petugas puskesmas sudah tidak mengambil bagian dalam proses pemakaman jenazah pasien Covid-19.

"Sudah dikroscek ke semua puskesmas di Kecamatan. (Petugas) puskesmas kecamatan sudah bukan sebagai tim pemulasaraan," kata Yudi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (15/7/2021).

Baca juga: Warga Laporkan Pungli dalam Penanganan Jenazah Pasien Covid-19 di Jakarta Utara, Pemprov Diminta Bertindak

"Jadi dulu iya, tapi karena sekarang sudah banyak dibantu oleh dewan masjid, relawan, PPSU, kelurahan juga ada timnya, jadi tim puskesmas sudah fokus ke layanan kesehatan saja," lanjutnya.

Yudi menjelaskan, kini pihak puskesmas hanya mengeluarkan surat keterangan kematian dan memeriksa apabila jenazah dicurigai meninggal akibat Covid-19.

"Jadi kalau ada yang bilang, 'Bayar saja biar cepat (dimakamkan)', saya meragukan juga kalau itu dari puskesmas. Karena petugas (puskesmas) yang datang itu hanya paling satu orang untuk memastikan kematian saja, tidak ikut dalam tim pemulasaraan," jelas Yudi.

Sebelumnya, kabar tak sedap ini datang dari warga di DKI Jakarta yang menemukan adanya dugaan praktik pungli dalam penanganan pasien Covid-19.

Baca juga: Pemprov DKI: Laporkan Jika Ada Pungli Pemakaman Jenazah Covid-19

Kasus ini disampaikan oleh Azas Tigor Nainggolan dari Forum Warga Kota Jakarta kepada Kompas.id, Senin (12/7/2021).

Tigor menyatakan, ada praktik pungli di berbagai tempat pengurusan pasien Covid-19, mulai dari tingkat fasilitas kesehatan hingga di pemakaman.

Ia menyebut salah satu praktiknya dilakukan oleh oknum petugas di salah satu puskesmas di Jakarta Utara.

"Kejadian dialami, salah satunya oleh seorang warga yang keluarganya dipersulit serta dimintai pungli oleh petugas salah satu puskesmas di Jakarta Utara," papar Tigor.

"Proses pengurusan jenazah antre. Kalau mau gratis, harus sabar menunggu sehari, maksimal dua hari. Kalau mau cepat harus bayar," imbuhnya.

Namun, hal itu dibantah oleh Sudinkes Jakarta Utara karena petugas puskesmas sudah tidak menjadi tim pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com