BOGOR, KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan sejumlah kendaraan bermotor lolos dalam operasi penyekatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kota Bogor, Jawa Barat, viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh admin akun Instagram @lambe_turah memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor merekam detik-detik saat dia bersama beberapa pengendara lainnya lolos dalam penyekatan PPKM darurat yang dijaga oleh petugas.
Dalam video, para pengendara motor terlihat memotong jalan dengan memanfaatkan jalur pom bensin yang tak jauh dari lokasi penyekatan.
Baca juga: PPKM Darurat Berlaku Hingga 25 Juli, STRP Jakarta Tak Perlu Diperpanjang
Video itu diambil di Jalan Veteran, Kota Bogor. Hingga hari ini, video tersebut sudah dilihat oleh lebih dari 3 juta penonton.
"Ada yang ngerti maksudnya apa dilakukan penyekatan? Jalan utama disekat, motong jalan dikit, tapi masih bisa lewat," tulis narasi dalam video tersebut.
Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro membenarkan rekaman video yang viral itu diambil di Jalan Veteran, Kota Bogor.
Namun, Susatyo membeberkan bahwa rekaman video itu diambil ketika petugas sedang mempersiapkan penyekatan.
"Saat direkam, petugas sedang mempersiapkan penyekatan. Jadi belum dimulai (penyekatan). Karena dilaksanakan serentak di 10 titik, menunggu titik lainnya siap supaya tidak terjadi efek karambol kemacetan," kata Susatyo saat dikonfirmasi, Rabu (21/7/2021).
Baca juga: Anies: Kepada Pengurus Masjid, Sadarilah Rumah Sakit Sudah Penuh
Susatyo menambahkan, selama pelaksanaan PPKM darurat di Kota Bogor, petugas memiliki tiga pola penyekatan.
Sehingga, Susatyo menjamin, tidak akan ada pengendara yang bisa lolos dalam operasi penyekatan sekali pun menggunakan jalur-jalur pintas.
"Terdapat tiga pola penyekatan yang titik dan waktunya disesuaikan dengan dinamika di lapangan untuk mencegah jalan-jalan tikus," ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, ada penambahan titik sekat di Kota Bogor yang dilakukan untuk menekan mobilitas masyarakat.
Baca juga: Krematorium Cilincing Tarik Tarif Kremasi Rp 7 Juta, Gratis bagi Keluarga Tak Mampu
Bahkan, sambung Susatyo, kepolisian setiap harinya melakukan evaluasi data terhadap perkembangan situasi di lapangan selama penerapan PPKM darurat.
Dengan adanya evaluasi itu, Satgas Covid-19 dan petugas yang berjaga di lokasi penyekatan memiliki teknis dan cara untuk bertindak.
"Karena itu harus kami antisipasi dengan menambah titik-titik penyekatan sebagaimana yang sudah disebar. Kami lakukan penyekatan-penyekatan berdasarkan evaluasi data," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.