Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI: 30 Persen Pasien Covid-19 Meninggal Saat Isolasi Mandiri

Kompas.com - 04/08/2021, 07:49 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, sekitar 30 persen pasien Covid-19 meninggal dunia saat isolasi mandiri (isoman). Menurut dia, dari angka  kematian yang ada, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit (RS) sekitar 70 persen, sisanya meninggal saat isoman.

"Yang paling banyak kematian masih di rumah sakit daripada di isoman (isolasi mandiri), datanya nanti dicek, tapi rata-rata di atas 70 persen masih di RS," kata Riza, Selasa (3/8/2021) malam.

Riza mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 memang masih tinggi. Namun angka tersebut sudah jauh menurun dibandingkan saat puncak pandemi.

Baca juga: Ribuan Warga Meninggal Saat Isolasi Mandiri, Menkes Duga Banyak yang Tak Mau Lapor

"Dan memang dalam dua pekan (terakhir) ada di atas 100 tapi jauh lebih turun dari sebelumnya. sebelumnya pernah sampai 300 per hari, 200 per hari," kata Riza.

Penurunan angka kematian tersebut seiring dengan penuruan angka penularan. Angka penularan Covid-19 yang menurun memberikan dampak tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang juga turun, sehingga pasien Covid-19 yang bergejala berat bisa dirawat dengan baik di rumah sakit.

"Ruang ICU (terisi) tinggal 76 persen, jadi turun cukup drastis. Mudah-mudahan beberapa hari ke depan turun lagi," kata Riza.

Dia meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan dan mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga dipastikan pandemi bisa terkendali.

"Dan juga masyakarat mari kita dukung semua kerja-kerja bersama ini untuk menurunkan penyebaran Covid-19 di DKI," kata Riza.

Kompas.com mencatat angka kematian di Jakarta dalam dua pekan terakhir, 21 Juli-3 Agustus 2021 mencapai 1.823 kasus. Jika dihitung secara rata-rata, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 130 kasus per hari.

Berikut penambahan angka kematian pasien Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:

  • 21 Juli: bertambah 82, total meninggal 10.692
  • 22 Juli: bertambah 173, total meninggal 10.865
  • 23 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.021
  • 24 Juli: bertambah 160, total meninggal 11.181
  • 25 Juli: bertambah 152, total meninggal 11.333
  • 26 Juli: bertambah 103, total meninggal 11.426
  • 27 Juli: bertambah 170, total meninggal 11.606
  • 28 Juli: bertambah 82, total meninggal 11.688
  • 29 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.844
  • 30 Juli: bertambah 108, total meninggal 11.952
  • 31 Juli: bertambah 183, total meninggal 12.135
  • 1 Agustus: bertambah 74, total meninggal 12.209
  • 2 Agustus: bertambah 154, total meninggal 12.363
  • 3 Agustus: bertambah 70, total meninggal 12.433
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com