Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tanda-tanda Kekerasan di Tubuh Terapis Bekam yang Ditemukan Tewas di Kolong Tol Jatikarya

Kompas.com - 07/08/2021, 20:59 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Hasil autopsi terhadap jenazah perempuan berinisial RSJ yang ditemukan setengah terkubur di lahan kosong di kolong Tol Jatikarya menunjukkan ada tanda-tanda kekerasan. Hasil autopsi juga menunjukkan, korban meninggal karena mati lemas atau kekurangan oksigen yang bisa terjadi kerena tenggelam dalam air atau tercekik atau karena alasan lainnya.

"Hasil autopsi menyimpulkan bahwa korban meninggal karena mati lemas," kata Kapolsek Jatisampurna Polres Metro Bekasi Kota, Iptu Santri Dirga saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Baca juga: Terapis Bekam Ditemukan Tewas, Terkubur Setengah Badan di Kolong Tol Jatikarya

Dirga mengatakan, ditemukam luka kekerasan di bagian wajah korban yang berusia 33 tahun tersebut yang bekerja sebagai terapis bekam.

"Ada tanda-tanda kekerasan pada wajah terutama di dahi dan bibir. Selain itu tidak ada tanda kekerasan lainnya," lanjut Dirga.

Meski demikian, pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan. Belum diketahui apakah korban tewas dibunuh ataupun jadi korban begal.

"Masih belum bisa disimpulkan. Karena alat buktinya masih minim," kata Dirga.

Jenazah RSJ ditemukan setengah terkubur gundukan tanah di kolong Tol Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat kemarin sekitar pukul 11.00 WIB.

RSJ terakhir pamit kepada kedua orang tuanya untuk kerja sebagai terapis bekam panggilan pada Rabu lalu pukul 09.00 WIB.

"Orang tua tidak mengetahui ke mana korban pergi bekerja, karena kerjaannya terapi panggilan," lanjut Dirga.

RSJ berangkat menggunakan sepeda motor dan membawa ransel berisi alat bekam. Namun sejak hari itu, RSJ tidak diketahui keberadaannya. Nomor ponselnya pun tidak lagi bisa dihubungi.

Di tempat kejadian perkara polisi hanya menemukan barang bukti berupa pakaian, jilbab, cadar, sepatu, kacamata, dan cincin.

"Tidak ditemukan motor dan alat bekam milik korban di lokasi," ungkap Dirga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com