Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cetak Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Seukuran ATM, Wakil Wali Kota Bekasi: Itu Inovasi

Kompas.com - 12/08/2021, 16:50 WIB
Djati Waluyo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI,KOMPAS.com - Belakangan ini banyak masyarakat yang mecetak sertifikat vaksinasi Covid-19 milik mereka dalam ukuran yang lebih ringkas untuk dibawa bepergian. Hal ini juga terjadi di Kota Bekasi.

Hal tersebut tidak terlepas dari beberapa aturan yang berlaku selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4, di mana sertifikat vaksin menjadi salah satu syarat untuk berkegiatan, baik melakukan perjalanan, memasuki kawasan perbelanjaan, atau mengakses area publik lainnya.

Karena itu, tak jarang usaha percetakan memanfaatkan hal ini sebagai peluang menambah penghasilan dengan menawarkan jasa mencetak sertifikat vaksin seukuran kartu ATM.

Baca juga: Resmi, Sertifikat Vaksin Covid-19 Jadi Syarat Aktivitas yang Telah Dibuka di Jakarta

Berkait hal ini Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku tidak mempermasalahkannya, sepanjang usaha percetakan tak melanggar ketentuan yang ada.

"Sepanjang tidak melanggar ketentuan yang ada. Kalau bagi saya itu bagian dari satu bentuk demokrasi. Sah sah saja, tapi yang penting kalo engga boleh itu yang mencetak dia belum pernah divaksin," ujar Tri, Kamis (12/8/2021).

Tri berujar, mencetak sertifikat vaksin dengan ukuran yang lebih ringkas merupakan inovasi.

"Kalau kita pikir kartunya kayak gini (besar) kan, coba bayangin aja (ribet). Tapi kalau dalam bentuk kartu, atau dalam bentuk kayak kartu anggota polisi, kartu anggota karang taruna, itu kan lebih menarik," ujar dia.

Baca juga: Jadi Syarat Aktivitas, Ini Cara Download Sertifikat Vaksin via PeduliLindungi

Meski begitu, ia mengungkapkan sebenarnya masyarakat tidak perlu mencetak kartu vaksinasi tersebut, lantaran data vaksinasi sudah terdapat di situs web maupun aplikasi PeduliLindungi.

"Karena kan buat di kantong, apalagi sekarang ini kan dari ketentuan dari presiden itu jelas, kita sudah punya di laman PeduliLindungi, harusnya enggak perlu dicetak juga bisa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com