JAKARTA, KOMPAS.com - BDP (33), seorang pengendara motor yang mengaku "orang metro" saat terlibat cekcok dan memarahi pengendara mobil bernama Jamico di Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, pada Selasa (17/8/2021), mengaku menyesali perbuatannya.
Perseteruan antara BDP dan Jamico diketahui terekam dalam video yang viral di media sosial.
BDP meminta maaf melalui sebuah video klarifikasi yang ia buat bersama Jamico.
"Saya ingin melakukan klarifikasi atas kejadian yang terjadi di Jalan Latumenten tanggal 17 Agustus 2021. Dengan ini saya ingin meminta maaf atas perbuatan saya, tingkah laku saya, ucapan saya yang mungkin menyinggung banyak pihak," kata BDP dalam sebuah video yang diterima Kompas.com, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Viral Video Pemotor Mengaku Orang Metro Memarahi Pengendara Mobil di Jelambar
BDP berjanji tak akan mengulangi hal serupa.
"Saya mohon maaf, saya tidak akan mengulangi perbuatan ini lagi dan saya tidak akan pernah melakukan hal-hal yang begitu negatif," lanjutnya.
Sementara itu, Jamico mengaku tak akan memperpanjang permasalahan ini.
"Sudah diselesaikan secara kekeluargaan, masalah ini kami anggap selesai sampai di sini dan tidak akan memperpanjang ke depannya," kata Jamico dalam video yang sama.
Diketahui, Jamico sebelumnya melaporkan kasus tersebut melalui akun resmi Instagram Polres Jakarta Barat, @polres_jakbar. Dari situ, Jamico diarahkan untuk membuat laporan resmi di Mapolsek Tanjung Duren.
Baca juga: Video Viral Pemotor Mengaku Orang Metro Marahi Pengendara Mobil, Polisi: Masalah Sudah Selesai
Aparat dari Polsek Tanjung Duren pun segera menyelidiki kasus.
"Alhamdulillah tak memakan waktu lama, pelaku akhirnya berhasil diamankan dan pelaku pengancaman bukan anggota Polda Metro," kata Kapolsek Tanjung Duren Kompol Rosana Albertina Labobar dalam keterangan, Jumat.
Namun, proses hukum kasus ini tak dilanjutkan lantaran dua pihak yang berseteru telah berdamai dan membuat surat perjanjian.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo juga telah memastikan bahwa BDP merupakan warga sipil.
Menurut Ady, tak ditemukan tindak kekerasan seperti yang dituliskan dalam keterangan video yang viral.
"Hanya cekcok sebatas pengendara tapi tidak ada unsur pidana yang kami temukan," imbuh Ady.