Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Tak Ada RT Zona Merah, Wali Kota Tangerang: Kasus Covid-19 Berangsur Turun

Kompas.com - 24/08/2021, 08:30 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengklaim, saat ini tak ada lagi zona penyebaran Covid-19 tingkat RT yang termasuk zona merah di wilayah tersebut.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, tidak adanya zona merah itu memengaruhi penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kota administrasinya.

Pemkot Tangerang mulai menerapkan PPKM level 3 sampai 30 Agustus 2021.

Adapun keputusan PPKM level 3 diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (23/8/2021).

Baca juga: Wali Kota Tangerang Kritik Pemprov Banten Lambat Vaksinasi Pelajar SMA: Kok Diam-diam Saja?

Arief merinci, dari total 5.068 RT di Kota Tangerang, masih ada enam RT yang termasuk zona oranye.

Enam RT tersebut berada di Kelurahan Sudimara Jaya, Poris Plawad Indah, Cipadu, Kreo, Kunciran, dan Tanah Tinggi.

"Jadi, data di tempat kita itu ada 6 RT masih zona oranye, 342 RT zona kuning, 48 RT zona hijau," ungkap Arief melalui sambungan telepon, Senin.

RT yang masih tergolong zona oranye, kuning, dan hijau, rata-rata penyebaran virusnya terjadi di lingkungan keluarga atau klaster keluarga.

Kemudian, ada sekitar 4.627 RT di Kota Tangerang yang tidak terdapat kasus Covid-19.

Menurut politikus Demokrat itu, kasus terkonformasi Covid-19 telah berangsur-angsur menurun belakangan ini meski masih fluktuatif.

"Kasus Covid-19 sudah berangsur menurun meski masih fluktuatif," sebutnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Mulai Vaksinasi Pakai Pfizer di Puskesmas Panunggangan Barat

Arief menambahkan, menurunnya kasus itu memengaruhi tingkat keterisian kasur (bed occupancy rate/BOR) khusus Covid-19 di RS di wilayah tersebut.

Kini, BOR di RS di Kota Tangerang mencapai 18,3 persen per Senin ini.

Jika dibandingkan pada awal Juli, BOR di sana sempat menyentuh angka 93 persen.

"BOR sekarang juga sudah mulai menurun. Jauh menurun. Sekarang angkanya sudah 18,3 persen. Sudah di bawah 20 persen," tuturnya.

Meski kasus Covid-19 menurun, Arief mengingatkan agar warganya tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com