Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Kritik Pemprov Banten Lambat Vaksinasi Pelajar SMA: Kok Diam-diam Saja?

Kompas.com - 24/08/2021, 07:00 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mempertanyakan langkah Pemprov Banten terkait vaksinasi Covid-19 bagi pelajar SMA.

Menurut dia, Pemprov Banten tidak bergerak cepat melakukan penyuntikan bagi pelajar SMA.

Arief menyebut, vaksinasi bagi pelajar SMA di wilayahnya merupakan tanggung jawab Pemprov Banten.

Sementara Pemkot Tangsel bertanggungjawab atas vaksinasi pelajar SD dan SMP yang berusia 12 tahun ke atas.

Baca juga: Tangerang PPKM Level 3, Wali Kota Arief Harap Masyarakat Semakin Mau Divaksin

Masalahnya, kata dia, vaksinasi Covid-19 untuk pelajar SMA tidak berjalan secepat vaksinasi pelajar SD dan SMP.

"Ini yang SMA udah kita aja deh yang nyuntik. Katanya kan SMA tanggung jawab provinsi, tapi provinsi coba deh, kok diem-diem saja?" ucap Arief melalui sambungan telepon, Senin (23/8/2021).

"Yang kaitan vaksinasi SMA gimana gitu? Mau kita kerjain apa? Kalau dia (Pemprov Banten) enggak ngerjain, kita yang ngerjain," sambung Arief.

Arief menekankan, tugas pihaknya tak hanya mengurus soal vaksinasi pelajar saja. Pihaknya juga tengah mengurus vaksinasi kelompok lain dan mengerjakan program-program lainnya.

Arief mengaku sebenarnya tak ingin mencampuri kewenangan atau tanggungjawab Pemprov Banten.

"Jadi, kewenangan saya, PR-nya masih banyak, sebenernya ya saya ngapain ngutak-ngatik kewenangan orang," tutur dia.

Baca juga: Jakarta PPKM Level 3, Pemprov DKI Kaji Penerapan Sekolah Tatap Muka

Namun, jika vaksinasi pelajar tidak berjalan merata, maka akan menjadi masalah ketika hendak menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Jika sekolah tatap muka dilakukan bagi SD dan SMP, maka kelompok SMA akan tetap pembelajaran jarak jauh (PJJ) lantaran belum vaksinasi.

"Cuma maksud saya kan nanti SMP buka sekolah. Nanti SMA kepingin (PTM), tapi belum diini (vaksinasi), nanti gimana?" ujarnya.

Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Tangerang sebelumnya mencatat, ada sekitar 90 persen orangtua wali murid jenjang SD dan SMP yang berharap agar PTM terbatas dapat terlaksana.

Adapun jumlah tersebut merupakan respons orangtua yang dikumpulkan melalui angket.

Kemudian, berkait vaksinasi lingkup SD dan SMP, setidaknya ada 80 persen tenaga pendidik di Kota Tangerang telah divaksin.

Kemudian, ada 80 persen siswa SMP yang telah divaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com