Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PTM Terbatas di Tangsel, Baru 12 Persen Anak 12-17 Tahun yang Divaksinasi Covid-19 Dosis Dua

Kompas.com - 03/09/2021, 19:44 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 dosis kedua untuk anak usia 12-17 tahun di Tangerang Selatan (Tangsel) baru mencapai 12 persen dari target sasaran. Sementara itu, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas tetap akan dilaksanakan pada pekan kedua September ini.

Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan, terdapat 25.381 anak di wilayahnya yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama hingga Jumat (3/9/2021).

Baca juga: Tangsel Tunda PTM Terbatas untuk TK dan SD, Dinilai Rentan Terjadi Penularan Covid-19

Dari jumlah tersebut, baru 15.928 anak yang sudah disuntik vaksin dosis kedua atau sekitar 12 persen dari total target 130.475 jiwa yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Banten.

"Yang sudah masuk (penyuntikan) dosis kedua kedua 12 persen atau 15.928 orang hingga 3 September 2021 pukul 16.00 WIB," kata Allin dalam keterangannya, Jumat.

Dengan begitu, masih ada 9.453 anak usia 12-17 tahun yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua dari total penerima dosis pertama.

Allin menambahkan, tersisa 106.894 anak berusia 12-17 tahun di Tangsel yang sama sekali belum menjalani vaksinasi Covid-19 dari target yang ditentukan.

"Target remaja atau anak usia 12-17 tahun sebanyak 130.475 jiwa," kata Allin.

Pemerintah Kota Tangsel sebelumnya memastikan bahwa pembelajaran tatap muka akan tetap dimulai pada September 2021, walaupun capaian vaksinasi anak usia 12-17 tahun masih rendah.

Baca juga: Kondisi SMKN 7 Tangsel yang Diusut KPK: Pembangunan Mangkrak hingga Kekurangan Ruang Kelas

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tatap muka terbatas ditargetkan digelar paling lambat pada pekan kedua September.

Sejumlah persiapan teknis pelaksanaan, hingga fasilitas penunjang protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 di sekolah terus dilakukan.

Dalam pelaksanaanya, PTM secara terbatas di Tangerang Selatan hanya akan digelar di sekolah yang sudah melapor atau mengisi data pokok kependidikan (Dapodik).

Kesiapan setiap sekolah akan ditentukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bersama Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, berdasarkan pemenuhan kriteria yang ditetapkan.

"Antara lain, harus dibentuk Satgas Covid-19 di tingkat sekolah. Perangkat kesehatan harus lengkap seperti thermo gun, tempat cuci tangan, tisu serta hal-hal lain yang berkaitan dengan protokol kesehatan," ujar Benyamin, Senin lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com