Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Pria yang Ditemukan Tewas di Teluknaga Penuh Luka, Diduga Dibunuh

Kompas.com - 07/09/2021, 08:50 WIB
Muhammad Naufal,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas di Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (6/9/2021) pagi. Pria itu diketahui sebagai MA (19), warga Kelurahan Lemo, Teluknaga. Dia diduga telah menjadi korban pembunuhan lantaran banyak luka di tubuhnya.

"Korban mengalami luka, yaitu jari tangan bagian jempol kiri putus, robek bagian telapak tangan kiri, robek bagian punggung, robek bagian kepala," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, Senin.

"Kemudian luka lecet bagian belakang telinga kiri, dan robek bagian lengan kiri. Luka-lukanya diakibatkan benda tajam," tambah dia.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Pria Diduga Korban Pembunuhan di Teluknaga Dijemput Temannya

 Jenazah itu ditemukan seorang saksi di Taman Teluknaga, Tanjung Burung, sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi lalu melaporkan hal itu ke aparat kepolisian.

Saat mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), polisi memeriksa kondisi jenazah. Hasil pemeriksaan luar, tubuh korban dipenuhi luka yang disebabkan benda tajam.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang. Polisi masih belum mengetahui penyebab pasti serta waktu meninggalnya korban.

Kanit Reskrim Polsek Teluk Naga Ipda Adityo mengatakan, pihaknya masih berupaya menyelidiki kasus tersebut. Pihaknya juga masih mencari tahu motif pembunuhan itu.

"Masih kami dalami. Kami juga masih belum menemui titik terang," kata Adityo.

Tulang punggung keluarga

Ketua RT tempat korban tinggal, yaitu Aples, menyebutkan bahwa MA merupakan anak yatim. Bapaknya meninggal kurang lebih tiga tahun lalu. Setelah lulus SMA, korban bekerja di sebuah pabrik di wilayah Kosambi, Kabupaten Tangerang.

"Dia memang warga sini. Dia yatim. Setelah lulus, korban bekerja di pabrik di Kosambi," ucap Aples di rumah duka, Senin malam.

"Setahu saya, setelah dia (MA) bekerja, ibunya berhenti bekerja," sambungnya.

Ibunda korban berhenti bekerja lantaran mengurus adik MA yang masih berusia 14 tahun.

Aples menyampaikan, korban merupakan remaja yang aktif mengaji. Kadang-kadang, MA menyempatkan diri untuk menongkrong bersama karang taruna setempat pada malam hari.

Korban dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul.

Aples mengatakan, MA dijemput seorang temannya saat meninggalkan kediamannya pada Minggu malam lalu. Aples serta pihak keluarga tidak mengenal teman MA yang menjemputnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com