Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PTM di SMAN 1 Tangerang Dihentikan 2 Pekan jika Ada Siswa Positif Covid-19

Kompas.com - 07/09/2021, 16:56 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak SMAN 1 Tangerang, Kota Tangerang, bakal menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jika ada siswanya yang didapati positif Covid-19.

Sebagaimana diketahui, uji coba PTM telah dilaksanakan di SMAN 1 Tangerang sejak 6 September 2021.

"Kalau misal memang ada yang terindikasi (siswa positif Covid-19), ya kami tutup. Kan aturannya seperti itu," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Tangerang Niniek Nurcahya melalui sambungan telepon, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Lama Tak Dipakai, Proyektor di SMAN 1 Tangerang Mati karena Kabel Digigit Tikus

Niniek mengungkapkan langkah yang bakal dilakukan pihak sekolah saat ada siswa menunjukkan gejala Covid-19 ketika mengikuti PTM.

Jika ada siswa yang mengalami demam tinggi, pihak sekolah akan mengevakuasi murid tersebut ke ruang isolasi.

"Kemudian, pihak sekolah akan membawa siswanya ke puskesmas dan orangtuanya dipanggil," ucapnya.

"Misalkan diketahui siswanya positif (Covid-19), ya langsung besoknya kami tutup," sambung dia.

Baca juga: PTM Terbatas di SMAN 1 Tangerang: Siswa Mudah Serap Pelajaran, Guru Merasa Canggung

Niniek menyebutkan, PTM bakal ditiadakan selama dua minggu setelah ada siswa yang terpapar Covid-19.

Setelah dua pekan ditutup, pembelajaran di sekolah akan dimulai kembali.

"Ya saya harap tapi enggak ada lah (siswa terpapar), supaya semangat anak-anak belajar enggak kendor. Ini saya lihat semangatnya lagi luar biasa," harapnya.

Niniek sebelumnya menyebutkan, jumlah siswa yang masuk pada sepekan pertama simulasi ini hanya 50 persen dari siswa kelas 12. Di setiap kelas hanya ada 18 siswa.

Katanya, ada sejumlah peraturan yang harus diikuti oleh seluruh murid mulai dari masuk hingga pulang sekolah.

Baca juga: Aturan Masuk Mall Jakarta Selama PPKM Level 3

Beberapa di peraturan tersebut adalah setiap siswa tidak diperkenankan untuk berangkat menggunakan transportasi umum, wajib membawa alat tulis masing-masing, dan sebelum berangkat sekolah wajib sarapan terlebih dahulu.

"Setelah pelajaran, harus dengan tertib pulang. Langsung dijemput, enggak keluar-keluar dulu. Jadi kalau belum dijemput, siswanya di kelas," ucap dia.

Menurutnya, sebanyak 98 persen tenaga pendidik di sekolah tersebut sudah menerima vaksin Covid-19.

"Sementara keseluruhan siswanya hanya beberapa yang belum divaksin, hanya sisa 50 siswa yang belum divaksin," ujar Niniek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com