JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video yang memperlihatkan dugaan penganiayaan oleh anggota polisi Patroli Jalan Raya (PJR) kepada seorang pengendara yang diduga terjadi di Tol Jakarta-Cikampek kilometer 35.
Di dalam video berdurasi satu menit 19 detik tersebut, tampak kejadiannya di bahu jalan tol. Terdapat sebuah mobil polisi yang lampu rotatornya tengah menyala.
"Seorang anggota PJR di KM 35 Jakarta-Cikampek STNK teman saya belum dikasih dibilangnya sudah dikasih," terdengar suara pria yang merekam video.
"Dan teman saya dianiaya," kata orang itu sambil mengarahkan kamera ke temannya yang mengenakan baju merah.
Baca juga: Video Viral, Pengendara Moge Selamat Saat Motornya Tiba-tiba Terbakar di Jalur Bromo
Kata perekam video, bibir temannya berdarah sebagai imbas dugaan penganiayaan.
Kemudian, terlihat dua pria yang disebut merupakan anggota polisi PJR. Keduanya terlihat mengenakan rompi bertuliskan "polisi".
Sang perekam kemudian mengarahkan kamera ke kedua orang yang disebut senagai anggota PJR.
"Nih, nih polisinya nih," ujar dia.
"Ini dengerin dulu kamu sini, sini eh," kata salah seorang polisi.
Tak lama, salah seorang anggota polisi terlihat membekap leher dari teman perekam video yang berbaju merah.
"Tuh lihat tuh polisi tuh. Tolong! Tolong!" seru perekam video.
Terkait perkara ini, Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian RI Irjen Istiono mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat (17/9/2021) malam.
Baca juga: Video Viral, Pengendara Moge Selamat Saat Motornya Tiba-tiba Terbakar di Jalur Bromo
Menurut Istiono, terjadi kesalahpahaman antara pengemudi dan petugas kepolisian yang berjaga.
"Saya cek ke Kasubdenwal PJR ada miskomunikasi antara pelanggar sama petugas, sebenarnya STNK ketinggalan di mobil, keburu-biru diviralkan seolah-olah polisinya yang salah," kata Istiono melalui pesan tertulis, Sabtu (18/9/2021).
Menurut Istiono, peristiwa ini sedang didalami pihaknya dan akan diklarifikasi oleh Provost.
Pengendara yang ada di dalam video, kata Istiono, juga tengah dimintai klarifikasi.
"Ini pelanggarnya juga datang di Induk Cikampek, mau klarifikasi," kata Istiono.
"Mau klarifikasi, seperti apa sebenarnya," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.