JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat pengangguran terbuka di Jakarta Barat saat pandemi Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat.
"Kita pakai data dari BPS (Badan Pusat Statistik), tahun 2019 (sebelum pandemi Covid-19) tingkat pengangguran terbuka 5,21 persen, tahun 2020 10,10 persen," kata Kabag Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat Iqbal Idham Ramid saat ditemui Rabu (22/9/2021).
Kata Iqbal, jumlah pengangguran di tahun 2020 adalah 107.658 orang.
Untuk menekan angka pengangguran terbuka, Iqbal mengaku pihaknya telah melakukan sejumlah pelatihan.
Baca juga: Ini Alasan Luhut Laporkan Fatia dari Kontras dan Haris Azhar Terkait Pencemaran Nama Baik
"Suku Dinas Ketenagakerjaan, misalnya, melakukan pelatihan (untuk menjadi) satpam supaya dia bisa melamar dan sudah punya sertifikasinya," jelas Iqbal.
Pelatihan mengemudi juga diberikan kepada warga yang kehilangan pekerjaan.
"Supaya nanti punya SIM (surat izin mengemudi), supaya mereka bisa jadi sopir grab atau gocar," lanjut Iqbal.
Selain itu, warga yang kehilangan pekerjaan, juga didorong untuk bekerja sebagai wirausahawan.
Program ini, kata Iqbal, sejalan dengan program Jakpreneur Pemprov DKI Jakarta. Targetnya, sebanyak 40.000 warga Jakarta Barat menjadi wirausahawan pada tahun ini.
"Untuk sekarang sudah 80 persen dari target tercapai dan kita masih ada satu triwulan lagi untuk bisa kejar 100 persen," ungkap Iqbal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.